Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang berdiri di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, memiliki makna dalam desainnya, mulai dari lima pilar merah darah yang menopang dinding putih bagian depan gedung, hingga sepuluh bunga kamboja yang ditanam di bagian bawah gedung.
Bunga kamboja memang tak sekadar bunga kuburan. Bunga yang melambangkan kehidupan baru, awal baru, dedikasi, dan pengabdian itu dipilih PDIP sebagai simbol politik untuk membangun peradaban.
Partai banteng bahkan tak memilih sembarang kamboja, melainkan kembang kamboja yang berusia di atas 50 tahun. “Ini mencerminkan kekokohan PDI Perjuangan yang menyatu dengan dinamika kebangsaan,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto usai peresmian kantor baru PDIP di Diponegoro, Jakarta, Senin (1/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto mengatakan ada sejumlah nama yang menjadi desainer gedung yang didominasi warna putih dengan ornamen merah khas PDIP itu. Mereka adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beserta putra-putrinya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo. (Baca juga
Bisik Puan ke Mega Terwujud: Ma, Saatnya Kantor Dibangun Lagi)
“Desain itu disampaikan dan dikonsultasikan kepada Ibu Ketua Umum. Dalam perspektif kebudayaan, Bu Mega memiliki rasa khusus sehingga dilakukan revisi desain beberapa kali," ujar Hasto.
Gagasan lima pilar merah darah, menurut Hasto, merupakan usulan langsung dari Megawati. Lima pilar di gedung enam lantai itu melambangkan lima sila yang menjadi dasar negara RI, yakni Pancasila.
Selain Puan dan Prananda, beberapa kader lain pun dimintai masukan terkait desain kantor tersebut. “Gedung ini karya bersama tapi aspek struktural dan arsiteknya mengacu pada spirit partai," kata Hasto.
Selain berkontribusi dalam desain gedung, Prananda juga merancang dedikasi Bung Karno menjadi lagu berjudul ‘Dedication of Life.’ “Itu merupakan sentuhan Mas Prananda dalam peresmian kantor ini,” ujar Hasto.
Dedication of Life itu juga tercantum pada prasasti di depan gedung yang ditandatangani Megawati. "Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, nyalakan terus semangat perjuangan untuk membela ideologi Pancasila 1 Juni 1945. ‘Dedication of life' kita merupakan api nan tak kunjung padam, pantang surut, pantang menyerah, maju terus untuk kejayaan Indonesia raya tercinta," ujar Megawati mengutip tulisan pada prasasti tersebut.
Mulai 17 Juni, seluruh kegiatan operasional PDIP akan dipusatkan di gedung yang telah direnovasi dengan biaya Rp 42,6 miliar tersebut. Sementara kantor lama Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Lenteng Agung akan dipakai untuk pusat pelatihan kader serta organisasi sayap partai.
Gedung di Diponegoro ini sesungguhnya bukan kantor lama PDIP, melainkan markas lama partai itu yang tak lagi digunakan sejak meletus Peristiwa 27 Juli 1996 atau Sabtu Kelabu. Ketika itu Kantor PDIP itu diserbu dan direbut massa pendukung Ketua Umum PDI versi Kongres Medan Soerjadi yang dibantu oleh aparat polisi dan TNI.
(agk)