Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara dan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Persetujuan tersebut dinyatakan dalam rapat paripurna DPR, Jumat (3/7). Dalam paripurna itu, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menyerahkan laporan hasil uji kelayakan dan kepatutan terhadap Sutiyoso dan Gatot.
Laporan itu berisi persetujuan komisi atas pencalonan Sutiyoso dan Gatot oleh Presiden Jokowi. Sebelumnya, Sutiyoso dan Gatot telah menjalani
fit and proper test di Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi informatika, dan intelijen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memimpin rapat paripurna bertanya kepada anggota Dewan apakah laporan Komisi I tersebut disetujui atau tidak. Secara serentak, para anggota menjawab setuju.
Uji kelayakan terhadap Sutiyoso berlangsung pada Selasa (30/6), sedangkan Gatot pada Rabu (1/7). Tak ada hambatan dalam uji kepatutan terhadap dua tokoh itu.
Sebelum dicalonkan Jokowi menjadi Kepala BIN dan Panglima TNI, Sutiyoso merupakan jenderal purnawirawan bintang tiga yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode dan kini memimpin Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia yang merupakan anggota koalisi pendukung pemerintah, sedangkan Gatot Nurmantyo merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat. (Baca juga:
Jokowi Beri Target Sutiyoso Rekrut 1.000 Intelijen Baru)
Sutoyoso kini akan memimpin BIN menggantikan Marciano Norman, sementara Gatot menjabat Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang pensiun pada Agustus.
(agk)