Jakarta, CNN Indonesia -- Hashim Djojohadikusumo yang menjabat Wakil Ketua Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) datang menemui Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Pandjaitan di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Pada pertemuan itu, lelaki yang juga merupakan adik dari Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto -rival politik dari Presiden Jokowi saat pemilihan presiden 2014- mengungkapkan ihwal beberapa topik percakapan yang terbangun antara dirinya dengan Luhut. Dialog mengenai masalah ekonomi dunia, kata Hashim, merupakan satu dari beberapa topik yang mereka bahas. Namun yang kemudian menarik adalah pembahasan soal perombakan kabinet.
"Ya tadi disinggung tapi secara umum saja," katanya. Sementara soal ekonomi dunia, lanjutnya, "Indonesia harus waspada dengan keadaan ekonomi global, dunia, dengan harga komoditi yg turun. Kita harus waspada." (Baca juga:
Jokowi: Saya Senang Tidak Ada yang Singgung Reshuffle)
Selain berbincang topik yang serius, menurut Hashim, pertemuan ini juga sekaligus dimanfaatkan menjadi ajang silaturahmi pascalebaran, menurutnya tak ada pembicaraan yang detail atau spesifik antara Ia dan Luhut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu masih mengenai perombakan kabinet,
hingga saat ini, tak ada satu pun pernyataan dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo ihwal rencana perombakan komposisi Kabinet Kerja yang santer bakal dilakukan selepas Hari Raya Idul Fitri itu. Begitu pula dengan pihak istana lainnya. Pernyataan Jokowi adalah kunci. Sebab hak pergantian menteri adalah penuh hak prerogatif presiden. Perombakan ramai digunjingkan mengerucut bagi para pembantu presiden di bidang ekonomi.Saat CNN Indonesia mencoba melakukan konfirmasi terhadap Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Pandjaitan, ihwal rencana reshuffle, Ia lebih memilih tutup mulut soal benar tidaknya pernyataan JK akan terwujud dalam waktu dekat pasca hari raya. "Ah kau ujungnya ke situ lagi (perombakan kabinet)," kata Luhut kepada CNN Indonesia, Rabu (22/7) di Istana Negara. (Baca juga: Kantor Staf Presiden dan BPKP Nilai Bersama Kinerja Menteri)Ia tak membantah soal pernyataan JK. Namun, menurutnya, waktu sehabis lebaran, setidaknya menyisakan lima bulan kedepan dan lebih memilih jawaban yang aman terkait perombakan kabinet Jokowi-JK. Ia lebih memilih menyerahkan sepenuhnya kepada presiden, meski bukan tidak mungkin ia mengetahuinya.
"Ya kan habis lebaran itu panjang, ada Juli, Agustus, September. Habis lebaran. Nggak tahu (kapan). Tunggu saja, saya tidak berani komentar." (sip)