NasDem Dukung Pembangunan DPR Saat Ekonomi Stabil

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2015 17:13 WIB
Ketua Fraksi Partai NasDem Viktor Laiskodat mengatakan pembangunan kompleks DPR sulit dilakukan di saat situasi ekonomi Indonesia yang belum stabil.
Rombongan kendaraan Presiden dan Wakil Presiden, meninggalkan Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fraksi Partai NasDem menilai perealisasian pembangunan tujuh tahapan penataan kompleks parlemen akan sulit dilakukan dalam waktu dekat. Ketua Fraksi Partai NasDem Viktor Laiskodat mengatakan hal itu disebabkan situasi ekonomi Indonesia yang belum stabil.

"Saat ini agak berat. Maka proyek mesti dipending," ujar Viktor di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (19/8).

Menurutnya, perealisasian tujuh tahapan itu perlu pertimbangan atas kemampuan keuangan negara terlebih dahulu. Sehingga, tujuh tahapan tersebut tidak perlu dipaksakan apabila memang kondisi perekonomian Indonesia sedang sulit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, ia mengakui rencana realisasi tujuh tahapan ini baik adanya. Fraksi NasDem mendukung rencana ini apabila keuangan negara benar-benar mencukupi dan mendukung untuk perealisasiannya.

"Di beberapa negara, Gedung Parlemen menjadi tempat pariwisata. Soal perencanaannya, NasDem tidak ada masalah," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Roem Kono mengatakan sekiranya proyek penataan ini dapat disetujui masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Ia pun mengatakan proyek ini akan berjalan multi years.

Sebelumnya DPR RI merencanakan sebuah program pembangunan yang terdiri atas tujuh tahapan. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah selaku ketua tim pembangunan merinci tujuh program pembangunan tersebut.

Tahap pertama dimulai dengan membangun alun-alun demokrasi yang berbentuk plaza reformasi bagi publik. Tempat ini akan menjadi tempat unjuk rasa dan penyampaian aspirasi publik terbesar di Indonesia

Tahap kedua adalah membangun museum dan perpustakaan. Fahri mengungkapkan pembangunan tersebut akan menggunakan gedung bundar yang lama. Menurut Fahri Gedung bundar adalah ikon nasional yang mendunia dan kaya pengetahuan.

Tahap ketiga adalah membangun akses publik ke gedung DPR RI untuk mempermudah tamu dan publik agar bisa mengunjungi fasilitas yang ada di perpustakaan, museum, dan ruang sidang di kompleks parlemen tersebut.

Selanjutnya, tahap keempat, adalah pusat pengunjung. Pusat pengunjung akan dikelola sebagai aktivitas menerima pengunjung harian untuk menimba ilmu, berdiskusi, dan berwisata.

Tahap kelima adalah membangun ruangan pusat pengkajian legislasi dan revisi undang-Undang.

Tahap keenam adalah pembangunan ruang anggota dan tenaga dengan standar yang berlaku untuk semua anggota DPR dan staf pendukung. Saat ini, ujar Fahri, pembangunan sangat tidak terstruktur dan tiap anggota punya kreativitas ruangan masing-masing.

Tahap terakhir adalah integrasi kawasan untuk mengintegrasikan kawasan bagi anggota dan akan menjadi ikon baru dan menjadi tempat kunjungan warga negara Indonesia dan warga negara asing. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER