DPR Belum Taksir Biaya Proyek Gedung Baru

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 14:23 WIB
Hingga kini Fadli Zon menegaskan belum ada anggaran yang dialokasikan untuk penataan parlemen yang akan dibangun dalam tujuh tahap itu.
Gedung DPR-MPR Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menegaskan belum ada anggaran yang dialokasikan untuk merealisasikan rencana penataan kawasan legislatif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Fadli mengaku perumusan anggaran untuk proyek masif itu masih sebatas wacana.

"Baru akan dibicarakan ya. Saya kira biayanya kecil-kecil saja. Pasti akan dibuat transparan dan akuntabel," ujar Fadli tanpa menaksir kisaran dana yang dibutuhkan, Selasa (18/8).

Politisi Partai Gerindra itu menyatakan jajaran anggota parlemen telah menyepakati proyek yang dinahkodai Tim Implementasi Birokrasi tersebut. Dia menilai proyek tersebut sebagai sebuah kewajaran dan sudah selayaknya diwujudkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli menjanjikan tidak bakal ada campur tangan anggota dewan dalam proyek yang bakal digalakkan dalam tujuh tahap tersebut. Menurut dia, DPR dalam hal ini hanya sebatas pengusul ide, sementara pihak penggarap proyek nantinya akan diserahkan kepada pihak ketiga.

"Anggota DPR tidak mungkin terlibat. Kami tidak mau cawe-cawe dalam urusan proyek," kata dia.

Fadli mengatakan upaya penataan kawasan parlemen itu merupakan sebuah kebutuhan untuk bisa mewujudkan parlemen modern. Dia mengklaim penggunaan anggaran nantinya tidak bakal menguras banyak dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara.

"Ini tidak ada artinya dibanding penggunaan APBN oleh pihak pemerintah. Penggunaan anggaran DPR Dari APBN itu paling nol koma sekian persen saja," ujar dia.

Meski Presiden Joko Widodo menolak menandatangani prasasti simbol peresmian proyek tujuh tahap tersebut, Fadli memastikan penataan kawasan parlemen tetap berjalan. Dia mengklaim upaya penataan kawasan legislatif itu telah mendapat persetujuan dari pemerintah lewat surat resmi sekitar enam bulan yang lalu.

Wakil Sekretaris Jendeal DPR RI Ahmad Djuned mengatakan, sayembara pembangunan komplek parlemen sudah disebarkan. Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat yang merasa bisa membuat desain untuk mendaftarkan diri.

"Kami ingin melibatkan masyarakat sebesar mungkin. Sudah kami buka sejak 10 Agustus kemarin dan kami harap 14 September sudah ada hasilnya," kata Djuned saat dihubungi, Selasa (18/8).

Menurut Djuned, sayembara tersebut akan memilih tiga pemenang terbaik. Penentuan tiga orang tersebut pun akan DPR tentukan setelah bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia.

Terkait dengan anggaran pembangunan tersebut, Djuned masih belum mau memberikan informasi lebih jauh. Dia hanya memberitahu bahwa tiga orang yang akan dipilih untuk jadi pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai.

Anggaran uang hadiah tersebut, kata Djuned, sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015.

"Anggaran untuk pemenang adalah Rp 300 juta, Rp 120 juta, dan Rp 80 juta. APBNP 2015 digunakan untuk sayembara," katanya. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER