Komisi III: DPR Belum Bisa Dibanggakan

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 18:49 WIB
"Setahun ini tidak ada yang bisa dibanggakan. Apa yang dibanggakan? Melihat Donald Trump?" kata Desmond di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/10).
Ketua DPR Setya Novanto (tengah) didampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kanan) dan Dewan Pengawas Haji, Fahri Hamzah (kiri). (Antara Foto/Hafidz Mubarak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Desmond Junaidi Mahesa menilai belum ada yang bisa dibanggakan dalam setahun kinerja parlemen. Otokritik ini ia lakukan lantaran tiga fungsi utama parlemen dinilainya belum berjalan maksimal.

"Setahun ini tidak ada yang bisa dibanggakan. Apa yang dibanggakan? Melihat Donald Trump?" kata Desmond di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/10).

Ketua DPP Gerindra ini menilai wajar kritik yang dilontarkan masyarakat atas kinerja parlemen setahun terakhir. Ia pun menyoroti pimpinan DPR yang menurutnya lebih banyak terlihat keluar negeri, sehingga beberapa waktu terakhir, rapat paripurna menjadi tertunda.
Padahal, menurutnya, terdapat delapan nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, atau nama calon pimpinan Komisi Yudisial yang mesti segera di proses lewat pembahasan di rapat paripurna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau begitu apa yang dikritik masyarakat merupakan sesuatu yang wajar," ujar Desmond.

Selain itu, Desmond pun menilai kinerja komisinya setahu terakhir masih buruk. Hal ini lantaran belum ada produk undang-undang yang dihasilkan komisinya. Sedangkan RUU KUHP pun masih dalam tahap pembahasan.

Sehingga, ia mendorong agar anggota dewan meningkatkan kehadirannya agar target perundang-undangan dapat tercapai. Selain itu, ia juga meminta agar anggota dewan lebih berani dalam mengkritik pemerintah dan tidak lamban dalam mensikapi persoalan.

Hari ini, tepat setahun parlemen periode 2014-2019 berkiprah. Kinerja para wakil rakyat di parlemen menjadi sorotan publik. Pasalnya, masih banyak tumpukan tugas yang menggunung dan menanti untuk diselesaikan.
Fungsi keberadaan para anggota dewan di parlemen sudah jelas, yakni bertanggung jawab mengurusi persoalan legislasi, pengawasan, dan anggaran. Di bawah kepemimpinan Setya Novanto, tiga fungsi utama dari parlemen itu dijalankan dengan penuh dinamika dan tak jarang dibumbui drama politik.

Dalam Laporan Kinerja DPR Tahun Sidang 2014-2015 pada 28 Juli lalu, Setya Novanto mengakui sejak awal dinamika politik di parlemen sudah terjadi. Tantangan itu muncul sejak DPR pertama kali berusaha mengakomodasi alat kelengkapan dewan yang pada praktiknya diwarnai dengan perdebatan alot. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER