BIN Kirim Staf dari Jakarta ke Daerah untuk Awasi Pilkada

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2015 02:58 WIB
Kepala Badan Intelejen Negara, Sutiyoso, mengatakan personelnya bakal dikirm sebelum rekrutmen program seribu agen dilaksanakan.
Kepala Badan Intelejen Negara, Sutiyoso, mengatakan personelnya bakal dikirm untuk pengaman daerah pilkada sebelum rekrutmen program seribu agen dilaksanakan. (Dok.Detikcom/Lamhot Aritonang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Intelejen Negara, Sutiyoso, mengatakan lembaganya akan mengirim sejumlah staf dari kantor pusat mereka di Kalibata, Jakarta, ke sejumlah daerah yang akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah, Desember mendatang.

Sutiyoso berkata, BIN mengambil langkah tersebut untuk menambal kekurangan personel menyusul belum terealisasinya rekrutmen seribu agen intelejen baru tahun 2015 ini.

"Staf akan kami kirim ke daerah-daerah tertentu. Personil yang ada akan kami manfaatkan sebelum rekrutmen seribu agen itu terlaksana," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Selasa (3/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, BIN tidak dapat mengambil persenol Tentara Nasional Indonesia maupun Polri untuk bergabung ke lembaga mereka. Alasannya, kedua lembaga itu juga merasa kekurangan personel.

Seperti yang sudah secara rutin mereka lakukan, BIN akan merekrut warga sipil untuk bergabung ke institusi mereka. Syaratnya, calon agen intelejen itu harus memegang ijazah sarjana.

Selain itu, sang calon harus lolos tes fisik, intelektual, kesehatan dan psikotes. "Ada beberapa pertimbangan lain juga yang membuat dia cocok jadi agen intelejen," ujar Sutiyoso.

Ditemui terpisah, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo telah menggelar rapat khusus bersama pimpinan Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu siang tadi.

Luhut mengatakan, setiap lembaga yang akan bertugas pada pilkada serentak telah menyatakan kesiapan mereka.

Adapun, Luhut menyatakan pemerintah mengidentifikasi tiga daerah rawan mengalami konflik pilkada. Dia menyebut Kota Manado, Sulawesi Utara; Bali dan satu daerah di Nusa Tenggara Timur. (meg/meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER