Denpasar, Bali, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan meninjau kesiapan dan kekuatan Kepolisian Daerah Bali untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015 yang diikuti 269 daerah di seluruh Indonesia. Bali pun kebagian menggelarnya di enam kabupaten/kota.
"Kedatangan saya ini berbagi tugas dengan Kapolri untuk langsung mengecek sekaligus mengevaluasi kesiapan polda-polda dalam rangka prioritas pengamanan pilkada serentak," katanya di Mapolda Bali di Denpasar, Kamis (19/11).
Menurut dia, pengamanan di Pulau Dewata menjadi salah satu prioritas aparat kepolisian mengingat daerah itu merupakan pusat tujuan wisata dunia.
Sehingga pihaknya perlu memastikan kesiapan polisi di jajaran Polda Bali menjelang hajatan pesta demokrasi lima tahunan di enam kabupaten/kota di Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu, mantan Kepala Polda Bali tersebut mengecek personel yang bertugas mengamankan jalannya Pilkada, peralatan, kendaraan taktis hingga anjing pelacak.
Polda Bali sendiri mengerahkan 12.512 personel dalam pengamanan pelaksanan pemilihan kepala daerah serentak itu mulai dari tahapan kampanye masa tenang, tahapan pungut suara, tahapan hitung suara, tahapan penetapan dan pengumuman dan tahapan pelantikan.
Jumlah personel itu belum termasuk prajurit dukungan dari TNI yang mencapai 856 orang.
Enam daerah yang menggelar pilkada serentak di Bali 9 Desember 2015 adlaah Kota Denpasar, Kabupaten Karangasem, Tabanan, Badung, Bangli dan Jembrana.
Bali Waspada TerorismeBudi mengingatkan jajaran Polda Bali untuk meningkatkan kewaspadaan terkait aksi terorisme yang belakangan marak terjadi di beberapa negara.
"Saya ingatkan kepada jajaran Polda Bali untuk meningkatkan kewaspadaan. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, tetapi saya tidak bisa ungkapkan," kata Budi Gunawan saat meninjau kesiapan personel pengamanan pilkada di Mapolda Bali di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, Bali menjadi salah satu target aksi terorisme berdasarkan hasil pemantauan aparat keamanan.
"Belajar dari Bom Bali I dan II dan juga beberapa hasil pemantauan kami, maka sekali lagi daerah tertentu memang menjadi target (teroris) di antaranya Bali," ucap mantan Kepala Polda Bali itu.
Untuk itu, Mabes Polri memberikan prioritas salah satunya kepada Bali karena ia menilai Pulau Dewata memiliki posisi yang sangat strategis.
"Oleh karenanya kedatangan saya untuk mengecek antisipasi polda dan jajaran untuk masalah terorisme," kata jenderal polisi dengan bintang tiga itu.
Pihaknya ingin menutup celah-celah yang dimungkinkan disusupi oleh terorisme seperti ISIS yang bahkan kini sudah banyak merekrut anggota di Indonesia.
"Target pasti ada, justru itu kami tutup celah itu," ucapnya.
Aksi teror terjadi di Paris, Prancis yang menewaskan ratusan orang. Selain di Paris, aksi terorisme juga terjadi di Afganistan, Pakistan, Lebanon dan beberapa negara lainnya.
(antara)