Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan disebut sebanyak 66 kali dalam rekaman percakapan yang diduga suara Ketua DPR RI Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaya Riza Chalid. Seakan ingin mengklarifikasi penyebutan namanya, Luhut pun meminta dirinya dipanggil dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI.
"Saya minta dipanggil MKD pekan depan, saya ingin menjelaskan semuanya," kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Ahad (6/12).
Seperti diketahui, rekaman antara tiga orang tersebut mulai menjadi perbincangan lantaran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan adanya dugaan pencatutan nama di dalamnya.
Tak tanggung-tanggung, Sudirman menilai nama yang dicatut dalam rekaman tersebut adalah nama Presiden Indonesia Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian, Sudirman pun melaporkan Setya Novanto yang dianggapnya sebagai orang yang mencatut nama Jokowi. Pelaporan pun dilayangkan ke MKD DPR RI dan sudah mulai masuk ke persidangan.
Dua orang sudah memberikan kesaksian dalam sidang MKD tersebut, keduanya adalah Sudirman Said selaku pelapor serta Maroef sebagai orang yang suaranya ada dalam rekaman tersebut.
Sementara Setya Novanto selaku terlapor rencananya akan diperiksa Senin besok (7/12). Sedangkan nama Luhut tidak pernah sekalipun disinggung untuk dipanggil MKD.
"Saya sudah banyak bicara, tunggu saja pekan depan," kata Luhut.
(bag)