Tokoh Lintas Agama Minta Setya Novanto Mundur dari Ketua DPR

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 11 Des 2015 13:07 WIB
Romo Franz Magnis Suseno mengatakan, perkara 'papa minta saham' yang akrab di telinga masyarakat dan penanganannya di MKD merupakan tontonan memalukan.
Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa sambil melakukan aksi teatrikal di depan Kantor DPRD Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/12). Mereka mendesak pengusutan mafia saham PT Freeport Indonesia dan meminta MKD mengadili mafia saham yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh lintas agama menyikapi perkara pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto, yang mencatut nama presiden dan wakil presiden, dengan sejumlah tuntutan. Tuntutan itu di antaranya meminta Setya mundur sebagai Ketua DPR.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (NU) Imam Pituduh menyarankan agar Setya Novanto mundur dari jabatan sebagai Ketua DPR karena sudah tidak melakukan tindakan yang tidak pantas.

"Saya mendukung Setya Novanto memilih jalan terbaik, mundur saja," kata Imam, dalam konferensi pers di Gedung Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Jakarta, Jumat (11/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Imam, tindakan Setya telah mencoreng nama baik DPR dan membuat masyarakat geram. Terlebih penanganan perkaranya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dinilai seperti pertunjukan aksi teatrikal.

"Kami khawatir rakyat akan bergerak dengan caranya sendiri mensikapi masalah ini," ujar Imam.

Perwakilan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Kristan melihat masyarakat sudah hilang kepercayaan kepada Setya. Desakan untuk mundur juga telah disuarakan masyarakat.

"Rakyat sebenarnya ingin Setya Novanto mundur. Hari ini, pertarungannya adalah beliau yang notabene mewakili rakyat sudah tidak lagi diinginkan," ujar Kristan.

Kristan mengatakan, seorang pemimpin yang tidak lagi mendapatkan kepercayaan masyarakat, cepat atau lambat, akan jatuh dengan sendirinya.

Rohaniwan Katolik, Romo Franz Magnis Suseno mengatakan, perkara 'papa minta saham' yang akrab di telinga masyarakat dan penanganannya di MKD merupakan tontonan memalukan.

"Iblis sudah merasuk ke DPR. Ketua DPR yang mencatut nama presiden, itu saja sudah menjijikan, lebih gawat lagi," ujar Franz.

Sebelumnya, Perwakilan Perempuan Antikorupsi, Tri Mumpuni menyatakan sembilan butir pernyataan sikap, terhadap Ketua DPR Setya Novanto, salah satunya menyebut politikus Partai Golkar itu merupakan teladan terburuk, miskin integritas, etika dan tidak layak jadi panutan.

"Menuntut kepada Setya Novanto agar segera minta maaf kepada rakyat Indonesia dan mundur sebagai bentuk tanggung jawab," ucap Tri.

Tidak hanya unsur masyarakat, anggota Komisi II DPR sekaligus Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto, juga menyuarakan secara pribadi agar Setya mundur dari jabatannya.

"Kalau saya, bukan Fraksi PAN ya, memang sebaiknya Pak Novanto mundur," kata Yandri. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER