Istana Hormati Pimpinan KPK Pilihan DPR

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2015 07:10 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki mengklaim pemerintah mendukung komitmen memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi.
Empat dari lima pimpinan KPK terpilih Irjen Pol. Basaria Panjaitan (ketiga kiri), Alexander Marwata (keempat kir), Laode Muhammad Syarif (keempat kanan) dan Saut Situmorang (ketiga kanan) berfoto bersama dengan pimpinan DPR saat Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/12). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki mengungkapkan, pemerintah menghormati terpilihnya kelima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru dipilih oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat.

"Pemerintah menghormati Pimpinan KPK baru yang baru dipilih Komisi III DPR, yang akan ditetapkan dalam paripurna DPR," ujar Teten melalui pesan singkat, Kamis (17/12) malam.

Menurut Teten, harapan publik kepada kelima pimpinan ini sungguh tinggi. Hal ini pun, ucapnya, didukung dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat lembaga antirasuah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat KPK," katanya.
Sekitar pukul 20.00 WIB semalam, lima pimpinan Komisi III DPR mengumumkan lima nama yang dianggap lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dan berhak menduduki kursi pimpinan KPK.

Dari hasil perhitungan suara nama Agus Rahardjo mendapat perolehan suara tertinggi. Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah itu mendapatkan 53 suara.
Tak hanya mendapat perolehan suara terbanyak dalam pemilihan pimpinan komisi antikorupsi itu, Agus pun terpilih menjadi Ketua KPK periode 2015-2019.

Agus disusul oleh Staf Ahli Kapolri Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan yang mendapatkan 51 suara.
Sosok lain yang dipilih Komisi III adalah Hakim adhoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Alexander Marwata (45 suara), Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar Laode Muhammad Syarif (37 suara) dan Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara Thony Saut Situmorang (36 suara).

Beberapa nama yang sempat dijagokan lolos seperti Busyro Muqoddas dan Johan Budi Sapto Pribowo justru mendapat perolehan suara di bawah lima orang tersebut.

Busyro hanya mendapatkan dua suara dan Johan Budi 25 suara. Nama lain yang gagal lolos adah Robby Arya Brata, Sujanarko, dan Surya Tjandra. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER