Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta publik tak lupa akar persoalan dari pertemuan antara mantan Ketua DPR Setya Novanto, Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, dan taipan Riza Chalid.
Hal tersebut dikatakan JK mengomentari pertemuan yang diduga dilakukan pegusaha Erwin Aksa, Aksa Mahmud, dengan
Chairman of Board PT Freeport McMoran James Robert Moffet alias 'Jim Bob' di Kantor Bosowa, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa bulan lalu.
Erwin Aksa dan Aksa Mahmud ialah kerabat JK. Pertemuan dengan Jim Bob, menurut JK, dilakukan dalam kapasitas Erwin selaku pengusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu JK heran kenapa hal itu dipersoalkan. Jangan sampai, kata JK, Indonesia seperti negara komunis di mana bertemu orang barat dimasalahkan. Hal itu bisa membuat pengusaha-pengusaha asing jadi takut datang ke Indonesia.
“Anda ini cepat lupa. Kenapa pertemuan ini (Erwin Aksa dan Jim Bob) dimasalahkan. Padahal bukan itu yang dipersoalkan. Masalah Setya Novanto itu bukan dia ketemu dengan siapa, bukan. Yang dipersoalkan, minta saham mengatasnamakan Presiden dan Wapres,” kata JK.
Soal pertemuan antara Erwin Aksa dan Jim Bob dikemukakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade. "Pertemuannya pada tahun 2015 sebelum bulan Juni, setelah Pak Jusuf Kalla menjadi Wakil Presiden. Pertemuan itu sebelum Pak Setya Novanto bertemu Pak Maroef Sjamsoeddin," kata Andre kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Andre, saat itu Jim Bob bersama Erwin Aksa melakukan pertemuan lebih dahulu, disusul oleh Aksa Mahmud. Namun Andre tidak tahu isi dan maksud pertemuan tersebut.
(bag)