Bambang: Permainan Makin Kasar dalam Persaingan Ketum Golkar

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 23 Feb 2016 14:10 WIB
Bambang Soesatyo menyebut aduan ke MKD soal tudingan penerimaan gratifikasi Ade Komarudin adalah bentuk kampanye hitam yang didalangi caketum lain.
Bambang Soesatyo menyebut permainan makin kasar dalam persaingan perebutan posisi orang nomor satu di Golkar. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menyebut ada calon ketua umum yang mulai melancarkan kampanye hitam. Caranya dengan mengadukan Ade Komarudin ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Ade yang juga Ketua DPR memang jadi salah satu nama yang disebut akan maju dalam pencalonan dalam Musyawarah Nasional tahun ini.

Bambang tak mau menyebut nama calon ketua umum yang dimaksudnya. "Ini kampanye hitam. Saya menilai permainan makin kasar dalam persaingan caketum Golkar jelang Munas awal April mendatang," kata Bambang melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/2).

Pesawat yang ditumpangi Ade yang disebut sebagai gratifikasi menurutnya adalah miliknya sendiri. Pesawat itu merupakan milik perusahaan di mana Bambang jadi salah satu pemegang saham.

Perusahaan kami bergerak di bidang tambang batubara di Kalsel, angkutan laut, angkutan udara dan alat berat. Jadi apanya yang salah dan apanya yang gratifikasi?" katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Bambang berencana akan melaporkan balik calon ketua umum itu ke kepolisian. Ia juga akan melaporkan lembaga swadaya masyarakat yang mengadukan Ade Komarudin ke MKD, ke kepolisian.

Dalam aduannya ke MKD, Lembaga Advokasi Kebijakan Publik menyerahkan dua lembar foto Ade Komarudin bersama sejumlah kader Golkar seperti Bambang Soesatyo, Titiek Soeharto, Ahmadi Noor Supit, MS Hidayat, Misbakhun, dan Firman Soebagyo.

Kebetulan mereka merupakan pengurus Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), salah satu organisasi pendidi Golkar. Karena itu, laporan ke kepolisian juga akan mengatasnamakan SOKSI. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER