Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Zainudin Amali mengatakan penolakan kasasi Mahkamah Agung tidak akan mempengaruhi persiapan Munas islah yang akan digelar dalam waktu dekat. Hal itu dikarenakan pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly sudah menghidupkan kembali kepengurusan Golkar hasil Munas Riau 2009.
"Dia sudah keluarkan (Surat Keputusan) Riau dan diharapkan akan segera rekonsiliasi. Artinya tidak terganggu. Saya lihat tidak berefek. Munas ini akan tetap berjalan sesuai rencana," ujar Zainudin Amali di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Karenanya, Zainudin menegaskan saat ini sudah tidak ada lagi kepengurusan Bali atau Jakarta. Semua sudah kembali ke kepengurusan hasil Munas Riau 2009, yang dipimpin Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham. Di kepengurusan itu, Agung Laksono terpilih sebagai Wakil Ketua Umum.
Sementara Bendahara Umum hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo menilai putusan MA menguatkan Munas yang diselenggarakan pihaknya yang benar. Namun, hal tersebut mentah pasca dihidupkannya kembali kepengurusan Munas Riau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait penyelenggara Munas islah, dia menyerahkan seluruhnya ke Aburizal Bakrie. Meskipun dia menjelaskan ada nantinya ada perbedaan dari siapakah yang nantinya menjadi penyelenggara Munas.
"Jelas ada. Penyelenggaran itu penuh wewenang kepengurusan Munas Bali, dengan atau tanpa unsur Munas Ancol. Kalau Munas Riau, otomatis ada dua-duanya. Namanya berubah jadi Munaslub (Bali). Kalau Riau, jadi Munas biasa saja," ujar Bambang Soesatyo.
Sebagai anggota Tim Sukses bakal Calon Ketua Umum Ade Komarudin, Bambang mengaku tidak mempermasalahkan siapapun yang nantinya akan menyelenggarakan Munas. "Apapun berpulang ke kader Golkar, mau bersama kembali. Kalau dari tim Akom, mana saja kami ikut. Bali oke, tapi kalau Munas Riau, kami juga tidak bermasalah," katanya.
(yul)