Sara Djojohadi: Ahok Bisa Seperti Sekarang karena Gerindra

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Minggu, 20 Mar 2016 05:52 WIB
Keponakan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengingatkan Ahok agar tidak lupa di posisi yang seperti sekarang.
Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa seperti saat ini karena peran Gerindra yang dulu mengusungnya dan memperjuangkan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bisa seperti sekarang ini tak terlepas dari peran Partai Gerindra yang dulu mengusungnya saat Pemilihan Kepala Daerah 2012.

“Kami dulu yang mengusung Pak Ahok. Waktu pilkada Jakarta lalu hanya dua partai yang mengusung pasangan Jokowi-Ahok, sisanya Foke,” tutur Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang akrab dipanggil Sara ini kepada CNN Indonesia.com, Sabtu (19/3).

Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu mengingatkan Ahok agar tidak lupa bahwa dia berada di posisi yang seperti saat ini karena perjuangan Gerindra ketika Pilgub DKI Jakarta lalu. “Saya ikut aktif bersama tim relawan Jokowi-Ahok saat membuat flash mob kotak-kotak,” ujar Sara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sara mengaku tidak mempersoalkan Ahok yang pada Pilkada DKI Jakarta 2017 akan kembali mencalonkan diri dengan cara melalui jalur independen. “Tidak masalah. Itu kan hak beliau,” ucap Sara.

Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan dalam politik selalu bisa berubah-ubah. “Yang tadinya kawan bisa jadi lawan, dan sebaliknya yang tadinya lawan bisa menjadi kawan,” kata Sara yang mengawali karier politiknya melalui organisasi sayap Partai Gerindra.

Sara menyatakan Partai Gerindra dalam mengusung calon kepala daerah pasti berusaha memilih yang terbaik. “Orang yang kami usung itu bukan sembarang orang. Harus bisa membawa perbaikan bagi Jakarta, dan kini Pak Ahok memiliki banyak pendukung,” tutur Sara.

Menurut Sara, dirinya memiliki suatu kebanggaan tersendiri karena calon yang dulu diusungnya itu bisa membawa sedikit perbaikan bagi Jakarta dan mempunyai pendukung sendiri saat ini yaitu Teman Ahok.  

Dengan kemungkinan Ahok tidak koalisi dengan Gerindra, Sara menyatakan partainya saat ini sedang fokus memilih calon dari internal Gerindra agar mendapatkan yang terbaik. “Tentunya sekarang ini kami terus mencari kader yang terbaik untuk pilkada nanti,” ujar ketua DPP Partai Gerindra ini.

Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, Ahok diusung oleh Gerindra sebagai calon wakil gubernur Jakarta berpasangan dengan calon dari PDIP Joko Widodo. Duet Jokowi-Ahok akhirnya berhasil memenangkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Namun Ahok pada September 2014 lalu mundur sebagai kader Partai Gerindra. Kini Ahok memilih jalur non partai politik untuk maju kembali dalam pilgub tahun depan. Ahok juga sudah menggandeng bakal calon wakilnya dari jalur independen.

Anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Romo HR Muhammad Syafi’i memastikan partainya tidak akan mengusung dan mendukung Ahok lagi. “Yang pasti bukan sama Ahok. Kalau Ahok tak mungkin,” ucap Romo HR Muhammad Syafi’i yang akrab disapa Romo Syafi’i kepada CNN Indonesia.com, Sabtu (19/3).

Menurut anggota Komisi III DPR ini Ahok berani maju melalui jalur independen karena didukung oleh banyak pengusaha. “Di belakang Ahok itu pengusaha-pengusaha, termasuk pengusaha dari luar negeri,” kata Romo Syafi’i.

Romo Syafi’i menilai Ahok selama memimpin Jakarta tidak baik karena kebijakan-kebijakannya tidak berpihak pada rakyat kecil dan ucapannya yang sering kasar. “Ahok tidak memperjuangkan kaum miskin Jakarta dan bahasa-bahasanya preman,” ujar Romo Syafi’i.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER