Jakarta, CNN Indonesia -- Partai pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Pemilihan Kepala Daerah tahun depan diprediksi akan mendapat dampak positif dalam Pemilihan Umum mendatang.
Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, imbas dari dukungan terhadap Ahok–sapaan Basuki–akan dirasakan partai politik pada Pemilu 2019. Dampak tersebut dianggap penting karena kepercayaan publik terhadap partai politik saat ini sangat rendah.
"Partai yang akan mendukung Ahok pada Pilkada juga akan terkena imbasnya. Setiap partai yang mendukung calon independen akhirnya akan mendapat limpahan persepsi positif dari masyarakat," kata Yunarto di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melakukan survei terkait Pilkada 2017 DKI Jakarta bulan ini, Charta Politika menemukan fakta rendahnya kepercayaan warga ibu kota terhadap parpol.
Dari 400 responden, 47,8 persen di antaranya meminta agar tiap calon Gubernur DKI Jakarta maju dari jalur Independen. Sementara itu ada 31 persen responden yang tetap menginginkan Cagub ibu kota berasal dari parpol.
"Ini adalah bagian dari otokritik partai yang selama ini tidak dipercayai masyarakat lagi. Untuk mengatasi itu secara ilmiah ada
coattail effect, efek dongkrak elektabilitas partai pada calon yang berelektabilitas tinggi. Jadi setiap calon populer maka imbasnya akan kena pada partai pendukung," ujarnya.
Mayoritas responden survei menganggap faktor parpol tidaklah penting dalam memilih kepala daerah pada Pilkada. Warga disebut lebih memilih sosok gubernur yang tegas, bersih dari korupsi, dan perhatian pada rakyat dibanding dekat atau tidaknya ia dengan parpol.
"30 persen responden ingin gubernur Jakarta yang tegas. 88,9 persen warga juga menjawab tetap akan memilih Ahok walaupun ia tak dicalonkan parpol dalam Pilkada DKI Jakarta," katanya.
(bag)