Tak Urus Atribut Partai, KPU DKI Pantau Atribut Pilkada

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Minggu, 04 Des 2016 09:33 WIB
KPU DKI memantau atribut berbau pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Parade Bhinneka Tunggal Ika, hari ini. Namun tak mengatur atribut partai.
KPU DKI memantau atribut berbau pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2017 pada Parade Bhinneka Tunggal Ika hari ini. (CNN Indonesia/Aulia Bintang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia turun ke kawasan Car Free Day Jakarta untuk memantau aktivitas politik yang kemungkinan terjadi. Mereka memantau aktivitas politik sarat Pilkada 2017.

Petugas kelompok kerja KPU DKI Jakarta, Erwin, menjelaskan, pihaknya tidak menyasar penggunaan atribut partai politik di sekitar kawasan CFD. KPU DKI berfokus pada pemantauan atribut berbau pasangan calon yang ikut dalam Pilkada DKI Jakarta.

"[Atribut partai] tak dipermasalahkan selama bukan atribut pasangan calon, KPU hanya mencari atribut pelanggaran pilkada," kata Erwin saat ditemui di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Ahad (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erwin mengatakan, sejak pagi dirinya dan 12 orang lain telah menyisir kawasan Car Free Day, terutama sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka belum menemukan adanya atribut Pilkada 2017.

"Saat ini belum ditemukan, tapi tadi ada laporan bahwa ada warga yang mengangkat tangan dan menunjukkan gesture dua jari," ujar Erwin.

Menurut Erwin ada sejumlah titik yang menjadi pusat perhatian para petugas KPU, yaitu jembatan Dukuh Atas, Tosari ICBC, Bundaran HI, Sarinah, hingga Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Dia menjelaskan, secara total ada delapan orang petugas yang berjaga di delapan titik berbeda. Sementara lima orang lain berkeliling ke lokasi lain.

Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono melalui keterangannya meminta agar warga tidak menggunakan atribut partai di kawasan Car Free Day.

"Demi menjaga ketertiban kawasan, kami minta bebas dari atribut partai politik dan kegiatan politik apa pun," katanya melalui pesan singkat.

Sayangnya imbauan Sumarsono tersebut tak dituruti oleh masyarakat yang ikut dalam aksi Kita Indonesia di Bundaran HI.

Pantauan CNNindonesia.com di lokasi, banyak peserta yang menggunakan atribut partai politik ikut bersorak saat orator di panggung meminta mereka menyerukan salam atau yel-yel.

Peserta ada yang menggunakan baju berlambang Partai Nasional Demokrat (Nasdem), ada juga yang mengibarkan bendera Partai Golongan Karya (Golkar).

Warga yang menggunakan atribut partai tersebut jumlahnya cukup banyak. Peserta berbaju NasDem bahkan terlihat berjalan kaki dari Jembatan Semanggi hingga Bundaran HI. (pmg/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER