Sidang DPD Diwarnai Aksi Penolakan Kepemimpinan Oesman Sapta

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 16:10 WIB
Sidang paripurna DPD berlangsung ricuh. Sejumlah senator menganggap kepemimpinan Oesman Sapta Odang tidak sah.
Sidang DPD diwarnai aksi penolakan kepemimpinain Oesman Sapta Odang. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sidang paripurna ke-10 DPD berlangsung ricuh. Sejumlah senator yang menolak kepemimpinan Oesman Sapta Odang maju ke meja pimpinan sambil membawa spanduk bertuliskan kalimat penolakan terhadap kepimpinan Oesman.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, kericuhan bermula ketika Oso –sapaan Oesman- berkukuh tetap melanjutkan gelaran sidang paripurna. Ketua umum Hanura itu terlihat duduk didampingi oleh dua Wakim Ketua DPD baru, yakni Nono Sumpono dan Darmayanti Lubis.

Di tengah pidato, senator asal Sulawesi Tengah Nurmawati Dewi Banthilan maju menghampiri meja pimpinan sidang. Ia terlihat sempat berdiskusi dengan jajaran pimpinan sidang agar aspirasinya membatalkan sidang paripurna diterima.
Namun usulan Nurmawati ditolak oleh Oso. Kala itu, Oso sempat bertanya kepada senator lain soal keberadaan Nurmawati di depan meja pimpinan. Para senator yang pro terhadap Oso serentak meminta Nurmawati kembali ke kursinya agar agenda pidato selesai dibacakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Silakan Ibu duduk, nanti saya kasih kesempatan berbicara,” ujar Oso.

Merasa permintaanya tidak digubris, Nurmawati kemudian mengajak sejumlah senator yang pro terhadap kepemimpinan GKR Hemas dan Farouk Muhammad untuk maju ke depan meja pimpinan. Saat itu, Nurmawati dan pada senator yang maju terlihat membawa kertas berukuran besar berisi kalimat penolakan atas kepemimpinan Oso.
Tulisan yang ada dikertas tersebut, yakni “DPD Harus Taat Hukum”, “Tegakkan Marwah DPD”, “Tolak Pimpinan Ilegal”, dan “Tolak Premanisme”.

Saat aksi tersebut dilakukan, sejumlah personel Pengamanan Dalam (Pamdal) DPD terlihat membujuk para senator kembali ke tempatnya masing-masing. Namun, Hernawati dan kelompoknya lebih memilih meninggalkan ruang rapat paripurna dan berkumpul di salah satu ruang tunggu DPD.

Usai kejadian itu, Hemas dan Farouk yang berada di luar ruang rapat langsung menyambangi para pendukungnya. Dalam pertemuan itu, para senator yang pro terhadap putusan MA menyerahkan hasil laporan kegiatan di dapilnya kepada Hemas dan Farouk.

Hingga berita ini diturunkan, sidang paripurna masih berlanjut dengan agenda mendengarkan penyampaian ikhtisar hasil pemeriksaan semester II tahun 2016 dan penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK yang dilakukan oleh Ketua BPK Harry Aziz Azhar Azis.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER