Jakarta, CNN Indonesia --
Kepastian layanan Telkom Flexi yang akan dimigrasi ke Kartu As dari Telkomsel mengundang banyak pertanyaan. Apakah ada ganti rugi untuk pelanggan dan seperti apa kompensasi yang diberikan ke pelanggan?
Menurut Heru Sutadi, pengamat telekomunikasi dari Indonesia ICT Institute, kompensasi perlu diberikan kepada pelanggan Flexi karena migrasi ini merupakan kehendak dari operator telekomunikasi.
Sehingga, Telkom perlu memberi subsidi ke pelanggan yang hendak berganti ponsel berteknologi GSM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"GSM dan CDMA adalah teknologi yang berbeda, ketika CDMA tidak lagi digunakan maka ponsel pun harus diganti dengan teknologi GSM dan itu memerlukan biaya yang tidak sedikit," kata Heru kepada
CNN Indonesia.
Heru menilai harus ada penyesuaian tarif layanan karena banyak orang memutuskan pakai Flexi karena tarifnya lebih terjangkau dibandingkan GSM.
Rencana peralihan ini juga berdampak pada nomor pelanggan yang harus diganti. Flexi dan StarOne, merupakan dua operator CDMA dengan lisensi Fixed Wireless Access (FWA) atau telepon tetap dengan mobilitas terbatas. Operator ini menggunakan penomoran tetap atau seperti telepon rumah yang di depannya disertai kode area seperti 021 untuk Jakarta atau 031 untuk Surabaya.
Sementara jika Flexi dialihkan ke GSM, maka pola penomorannya adalah national destination code (NDC) yang umumnya di dahului dengan nomor 0852 untuk Kartu As, 0818 untuk XL, dan 0856 untuk IM3. Nah, ini berarti nomor lama pelanggan Flexi akan berubah.
“Seharusnya penomoran bisa disamakan dengan nomor sebelumnya. Mungkin bisa ditambahkan awalan 0852 saja lalu nomor berikutnya bisa ikuti nomor lama,” kata Heru.
Menanggapi hal ini, Director of Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo, menjanjikan bakal memberi kompensasi pada pengguna Flexi berdasarkan rata rata pendapatan pengguna per bulan atau ARPU (Average Revenue Per User).
“Kita sedang pertimbangkan untuk subsidi ponsel. Mungkin nanti bisa dilihat berdasarkan ARPU per bulan,” ujar Indra.
Mengenai tarif, Indra berkomentar Telkom dan Telkomsel akan merancang tarif yang terjangkau. Namun hal ini masih menunggu persetujuan peraturan pemerintah melalui Kemenkominfo.
Telkom telah menyiapkan biaya Rp 1,9 triliun untuk mengalihkan layanan dan pelanggan Flexi ke Kartu As. Biaya Rp 1 triliun digunakan untuk sewa menara BTS, sisanya untuk sosialisasi dan pemasaran peralihan.