Jakarta, CNN Indonesia -- Tifatul Sembiring resmi mengundurkan diri sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada Selasa (30/9). Selama menjabat pada periode 2009-2014, Tifatul mengklaim telah memberi kontribusi terhadap pembangunan hingga tata kelola telekomunikasi di Indonesia.
Dalam halaman resmi Kemenkominfo, tercatat selama Kabinet Indonesia Bersatu Kedua, angka pembangunan TIK Indonesia dari tahun ke tahun terus membaik jika dilihat dari ICT Development Index (IDI).
Kontribusi sektor pos dan telekomunikasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada masa jabatan Tifatul juga terus meningkat. Pada tahun 2007 persentase angka PDB mencapai 2,61 persen atau Rp 103,3 triliun dan meningkat pada 2012 sekitar 3,08 persen atau Rp234,59 triliun. Sedangkan laju pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi mencapai 10,46 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh titik-titik penting wilayah Indonesia diklaim Tifatul dan Kemenkominfo telah bebas dari
blankspot (lokasi tanpa jaringan), baik telepon, SMS, maupun internet. Sarana penutup
blankspot tersebut adalah Desa Dering sebanyak 33.185 desa dan Desa Pintar berjumlah 1.330.
Selain itu, Tifatul juga berhasil melakukan pengadaan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK). PLIK ada sebanyak 5.956 dan MPLIK sebanyak 1.857 serta Wi-Fi kabupaten sebanyak 709 ditambah proyek "Satu Juta Spot" Indonesia Wi-Fi yang bekerjasama dengan Telkom.
Untuk capaian pembangunan infrastruktur mobile, telah dibangun BTS 2G dan 3G pada tahun 2011 hingga 2012 untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku dan Papua, Bali dan Sulawesi.
Sebanyak 36.525 BTS 2G telah dibangun dalam rentang 2011 hingga 2012, pembangunan BTS 2G ini meningkat sebesar 36,31%. Sedangkan pembangunan BTS 3G naik sebesar 62,28 persen dalam kurun waktu yang sama dengan pembangunan sejumlah 106.544 BTS.
Peringkat internet Indonesia di dunia juga terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2002 Indonesia berada di peringkat 109 dunia, pada tahun 2008 naik menjadi peringkat 107, pada 2010 peringkat 101, dan 2012 naik ke 97 dari 157 negara.
Selain prestasi di atas, Tifatul juga sempat mengumbar sejumlah prestasinya dalam kicauan bersambung pada 1 Agustus 2014. Berikut kicauannya:
1. Jaringan
fiber optic Palapa Ring, hampir 90% selesai, wilayah
coverage HP mencapai 95%, stasiun TVRI dibangun sebanyak 31 stasiun.
2. Migrasi sistem televisi dari analog ke digital, PNBP Kemenkominfo naik jadi Rp 13,6 trilyun/thn, anggaran yg dipakai Rp 3 trilyun/thn.
3. Ajang INAICTA (Indonesia ICT Award) yang diselenggarakan setiap tahun, telah melahirkan inovator baru dalam bidang ICT.
4. Keberhasilan proyek
e-learning yang menyambungkan 500 SD, SMP di Yogyakarta.
5. Pembangunan
e-health di Sumbar, dimulainya teknologi baru LTE.
Open source wajib dipakai di PLIK dan MPLIK, Indonesia OpenSource Award
6. ICT Pura, Cyber Jawara, ICT Training Center UIN, Pusat Training TIK Cikarang, ST MMTC di Yogyakarta. Bea siswa S2, S3 IT dan komunikasi.
7. Kampanye internet sehat dan aman, Kemenkominfo
goes to mall, Kartini Next Generation kreatifitas para wanita, PEGI peringkat e-gov Indonesia.