Frekuensi 1.800 MHz Ditata Ulang Demi LTE

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2014 11:57 WIB
Kanal di frekuensi ini ingin dibuat berdampingan agar bisa dimanfaatkan secara maksimal dan digunakan untuk menggelar 4G LTE.
Menara base transceiver station (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setelah menyatakan bakal menata spektrum frekuensi 800 MHz, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga berencana menata ulang spektrum frekuensi 1.800 MHz agar sumber daya kanal yang dimiliki operator ditempatkan secara berdampingan.

Frekuensi 1.800 MHz saat ini ditempati oleh empat operator telekomunikasi GSM, yaitu Telkomsel dan XL Axiata yang masing-masing memiliki sumber daya kanal seluas 22,5 MHz di sana, Indosat memiliki 20 MHz, dan Tri 10 MHz.

Dari luas sumber daya tersebut, kanal yang dimiliki Telkomsel terpisah jadi empat, sementara Indosat dan XL Axiata terpisah jadi dua. Hanya Tri yang memiliki kanal berdampingan di frekuensi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Kemenkominfo, Muhammad Budi Setiawan mengakui bahwa susunan kanan di frekuensi tersebut sangat berantakan dan akan ditata ulang agar teratur dan operator bisa memanfaatkan sumber daya secara maksimal.

Penataan 1.800 MHz ini dipandang penting karena menjadi frekuensi favorit untuk menggelar jaringan 4G Long Term Evolution (LTE).

"Frekuensi 1.800 MHz ini banyak digunakan untuk jaringan 4G LTE. Sudah banyak juga ponsel yang mendukung frekuensi ini untuk 4G LTE," ujar Budi kepada CNN Indonesia.

Nantinya, frekuensi ini akan dimanfaatkan untuk teknologi netral. Teknologi netral memungkinkan operator telekomunikasi menggelar dua teknologi jaringan dalam satu rentang frekuensi yang dimiliki operator telekomunikasi, misalnya 3G dan 4G.

Kemenkominfo telah menawarkan kepada operator telekomunikasi GSM untuk menata frekuensi 1.800 MHz. Namun, penataan ini butuh kesepakatan bersama dari operator telekomunikasi yang memanfaatkan frekuensi tersebut dan ditunggu sampai Desember 2014.

Budi menjelaskan bahwa menata frekuensi 1.800 MHz ini agak sulit lantaran tidak ada frekuensi yang kosong di sana. “Salah satu operator harus ada yang mau berkorban mengosongkan sementara kanalnya di frekuensi 1.800 MHz. Nanti penataan baru bisa dilakukan,” tutupnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER