Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Dewan Karet Indonesia berencana melakukan revitalisasi industri karet dengan memasukan nilai teknologi.
Deputi Bidang Teknologi Informasi dan Energi BPPT, Djumain Appe mengatakan, bahwa rekayasa genetika akan diimplementasikan pada perawatan dan penanaman pohon karet sehingga akan menambah potensi produksi yang lebih banyak.
"Satu meter persegi nantinya bisa memproduksi beberapa kali lipat dari biasanya," ujar Djumain dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nantinya, pengembangan karet alam akan ditinjau dari bahan bakunya dan disinilah teknologi akan berperan," lanjutnya.
Djumain menambahkan bahwa nantinya industri yang melibatkan karet sebagai bahan baku di Indonesia akan berpotensi untuk merebut pasar yang lebih besar.
Ketua Dewan Karet Indonesia, Aziz Pane, berharap teknologi yang dimiliki BPPT akan berperan penting dalam pergerakan industri karet di Indonesia. Menurutnya, dengan penerapan inovasi dari BPPT, dapat memberikan nilai tambah pada karet asal Indonesia untuk mengincar pasar vulkanisir ban pesawat.
"Kini Indonesia juga tengah mengincar industri vulkanisasi ban pesawat. Saat ini kami juga mengembangkan inovasi yang dapat digunakan pada industri ini," kata Djumain.
“Kita akan tambahkan nanopartikel yang dapat memberikan nilai tambah dalam vulkanisasi ban pesawat," lanjutnya.
BPPT saat ini tengah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak yang melakukan penelitian dan pengembangan pada pohon karet di Indonesia. Dengan proyek yang dinamakan "hilirisasi karet" ini diharapkan industri karet dapat memanfaatkan teknologi canggih.