Telkom Flexi Ditutup, Pelanggan Dipaksa ke Telkomsel

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2014 11:24 WIB
Pelanggan Telkom Flexi dipaksa beralih ke layanan Telkomsel Kartu AS yang mengusung teknologi GSM. Kedua perusahaan dinilai perlu memberi kompensasi.
Kantor Telkom di Jakarta Selatan (Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Telkom resmi menutup layanan Flexi pada pada 30 September 2014 setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selanjutnya, pelanggan Flexi akan dialihkan ke layanan Kartu AS dari Telkomsel.

Dalam surat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Telkom mengatakan telah mendapat persetujuan dari Tifatul Sembiring yang kala itu masih menjabat sebagai Menkominfo, untuk mengalihkan sumber daya frekuensi 800 MHz kepada Telkomsel.

Pita frekuensi itu berada di rentang 880-887,5 MHz berpasangan dengan 925-932,5 MHz. Frekuensi ini sebelumnya digunakan oleh layanan Flexi yang mengusung teknologi CDMA (Code Division Multiple Access).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut rencana, Flexi akan berganti teknologi menjadi GSM (Global System for Mobile Communications) dan memanfaatkan infrastruktur jaringan Telkomsel.

Acting Vice President Investor Relations Telkom, Prakoso Imam Santoso mengatakan, Telkomsel telah menyetorkan uang muka sejumlah Rp 707 miliar yang merupakan 25 persen dari total konsiderasi yang harus diterima Telkom, yaitu sebesar Rp 2,828 triliun ke dalam rekening penampungan.

Selanjutnya, sisa pembayaran dari Telkomsel ke Telkom, sebesar Rp 2,121 triliun, akan dibayar sebelum 31 Desember 2014 yang telah disepakati kedua perusahaan.

Pengamat telekomunikasi Heru Sutadi dari Indonesia ICT Institute, mengatakan, kebijakan yang dibuat Telkom ini harus disertai dengan kompensasi kepada pelanggan, termasuk kompensasi penggantian ponsel berteknologi GSM.

“GSM dan CDMA adalah teknologi yang berbeda, ketika CDMA tidak lagi digunakan maka ponsel pun harus diganti dengan teknologi GSM dan itu memerlukan biaya yang tidak sedikit," kata Heru kepada CNN Indonesia, beberapa waktu lalu.

Heru juga menilai harus ada penyesuaian tarif layanan karena banyak pelanggan memilih CDMA lantaran tarifnya yang lebih murah.

Kebijakan ini juga berpotensi mengubah nomor ponsel pelanggan. Flexi selama ini memegang lisensi Fixed Wireless Access (FWA) atau telepon tetap dengan mobilitas terbatas, yang pola penomoran seperti telepon rumah dengan kode area di awal seperti 021 untuk Jakarta atau 031 untuk Surabaya.

Sementara jika Flexi dialihkan ke GSM, maka pola penomorannya adalah national destination code (NDC) yang umumnya didahului dengan nomor 0852 untuk Kartu As, 0818 untuk XL, dan 0856 untuk IM3.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER