AKUISISI WHATSAPP

Facebook Belum Mau Cari Duit dari WhatsApp

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2014 11:42 WIB
Dalam waktu dekat Facebook belum berencana menghasilkan pendapatan lebih dari WhatsApp. Biaya berlangganan sebesar US$ 1 per tahun masih jadi andalan.
Aplikasi WhatsApp mengandalkan pendapatan dari biaya berlangganan US$ 1 per pelanggan per tahun (CNN Indonesia/Kiky Makkiah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan jejaring sosial Facebook telah menyelesaikan transaksi akuisisi atas WhatsApp pada Senin (6/10). Dalam waktu dekat, Facebook belum punya rencana menghasilkan uang lebih banyak dari layanan WhatsApp.

Dalam sebuah konferensi di India, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan hal itu kepada kantor berita Reuters. Namun, ia tidak memberi rincian tentang ekspansi bisnis WhatsApp di masa depan.

WhatsApp tetap mengandalkan biaya berlangganan sebagai pendapatan utama dan satu-satunya. Setiap pelanggan dibebaskan biaya pada tahun pertama, lalu seterusnya diwajibkan membayar US$ 1 per tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan yang didirikan oleh Jan Koum dan Brian Acton ini punya pendirian untuk tidak membuka lapak iklan pada layanannya. Mereka mengutamakan performa layanan yang fokus pada pengiriman pesan.

Facebook harus merogoh kocek US$ 22 miliar untuk menyelesaikan akuisisi terhadap WhatsApp. Nilai ini naik sebesa US$ 3 miliar lantaran harga saham Facebook yang naik dalam beberapa bulan terakhir.

Rinciannya, Facebook harus membayar US$ 4,59 miliar dalam bentuk tunai dan 178 juta lembar sahamnya kepada para pendiri WhatsApp, serta 46 juta lembar saham kepada sejumlah karyawan WhatsApp.

CEO WhatsApp, Jan Koum, akan menerima 24,9 juta lembar saham selama empat tahun ke depan atau setara dengan US$ 1,9 miliar, sebagai bujukan agar ia tetap mengasuh WhatsApp.

WhatsApp dengan 70 karyawannya akan tetap berkantor di Mountain View, California. Akuisisi ini menggarisbawahi nilai perusahaan rintisan berbasis digital yang berkembang pesat dan keinginan perusahaan mapan untuk membeli mereka.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER