Jakarta, CNN Indonesia -- Laba pendapatan Microsoft meningkat 33 persen dalam 12 bulan terakhir. Berdasarkan laporan keuangan yang terbit pada Kamis (23/10), tercatat bahwa layanan komputasi awan (cloud) menyumbang pendapatan sebanyak 25 persen dari keseluruhan.
Pendapatan meningkat hingga dua kali lipat dari kuartal terakhir. Peningkatan ini merupakan hal yang di luar perkiraan. Pasalnya, Microsoft masih mengandalkan penjualan perangkat lunak tradisional seperti Microsoft Office untuk bisnis dan komputer rumah.
Dikutip dari Reuters, CEO Microsoft, Satya Nadella mengakui bahwa perangkat lunak tradisional yang beroperasi secara offline memiliki peluang untuk tetap menguasai pasar. Namun perangkat lunak yang dapat diakses dengan online melalui komputasi awan adalah potensi besar di masa depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Microsoft melaporkan bahwa laba bersih yang mereka dapatkan mencapai US$ 4.54 miliar terhitung bulan September 2014. Secara keseluruhan, angka pendapatan meningkat dari US$ 18.53 miliar menjadi US$ 23.20 miliar.
"Nadella kini mengemudikan Microsoft ke arah yang benar, setelah beberapa tahun perusahaan ini berjuang keras di bawah CEO sebelumnya, Steve Ballmer," ujar Daniel Ives, Capital Market Analys.
Ives menambahkan jika Microsoft tetap berada pada jalur yang jelas, maka ini akan menyulitkan IBM untuk bersaing dengan Microsoft.
Secara keseluruhan, angka pendapatan menunjukan bahwa pergerakan bisnis Microsoft mulai bergeser. Pertumbuhan penjualan ponsel meningkat drastis, penjualan konsol game Xbox juga melonjak. Namun divisi perangkat lunak tradisional yang awalnya menjadi andalan bagi sumber pendapatan, kini terus bergerak turun.
Satya Nadella, CEO Microsoft yang baru menjabat pada awal tahun ini memang memiliki pendapat yang berbeda. Menurutnya layanan komputasi awan, perangkat ponsel dan game merupakan bisnis yang strategis dan dapat menghasilkan keuntungan yang besar, dan pendapat tersebut terbukti benar.