Nevada, CNN Indonesia -- Sebuah instalasi militer Amerika Serikat (AS) yang terletak 161 kilometer utara Las Vegas memiliki banyak peringatan di sekitar areanya. Instalasi ini bernama Area 51, dan konon di dalamnya ada mahluk asing dari planet lain beserta pesawat ruang angkasa berteknologi tinggi buatan alien.
Namun semua hal itu tak pernah diakui oleh pemerintah AS. Area 51 memang ada, tapi fungsinya bukan untuk meneliti alien, Unidentified Flying Object (UFO), atau sejenisnya. Tapi sebagai labolaturium pengembangan teknologi militer.
Bukti pertama soal keberadaan Area 51 muncul pada Agustus 2013 lalu. Jeffrey Richelson, seorang peneliti dari organisasi non-profit National Security Archive, memperoleh dokumen yang isinya soal pengembangan dan penggunaan pesawat mata-mata U-2 dan OXCART dengan target Tiongkok untuk menolong India pada tahun 1962-1967.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokumenn tersebut berisikan referensi yang mencantumkan Area 51 terus-menerus, jelas dan sangat rinci tentang bagaimana Central Intelligence Agency (CIA) memilih Area 51 sebagai kawasan uji cobanya.
Tak hanya CIA, ternyata Area 51 juga digunakan oleh Angkatan Udara AS dan kontraktor pertahanan Lockheed. Alasannya, karena lokasi Area 51 sangat terpencil. Bahkan, di dalam dokumen tersebut juga tercantum peta lokasi Area 51 secara jelas, yaitu 37 derajat 14 menit Lintang Utara, 115 derajat 48 menit Bujur Barat.
Terkuaknya dokumen oleh Richelson tersebut sekaligus menjelaskan bahwa, fungsi Area 51 itu bukan untuk meneleti benda-benda asing atau mahluk di luar bumi. Tapi untuk pengembangan senjata dan teknologi militer.
Pun begitu, tayangan televisi, siaran radio, hingga film fantasi berjenis sci-fi tetap menempatkan Area 51 sebagai fasilitas penelitian alien dan sejenisnya.
Keyakinan serupa juga diserukan oleh Bayu Yunantias Amus, pendiri komunitas BetaUFO di Indonesia yang meyakini betul keberadaan alien berserta UFO.
"Area 51 dibuat terkait jatuhnya UFO di kawasan Roswell, berita ini sempat masuk koran nasional Amerika, tapi esoknya berita ini dinyatakan salah dan diralat," kata Bayu
"Tapi beberapa lama kemudian wilayah yang awalnya diberitakan menjadi lokasi jatuhnya pesawat ditutup dari akses publik," tambahnya, kepada
CNN Indonesia, Jumat (31/10).
Saat ini Area 51 memang terlarang untuk publik, namun pengguna internet dapat mengunjunginya secara virtual melalui Google Earth. "Jika dilihat dari peta angkasa, daerah tersebut pasti di-
blur," tutup Bayu.