Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir 2013 lalu badan antariksa Eropa (ESA) meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa untuk mememukan planet-planet yang berpotensi memiliki kehidupan. Misi yang dinamakan Gaia ini direcanakan bakal berlangsung selama lima tahun.
"Jika kalian lihat planet-planet yang sudah ditemukan sekarang, mereka mendiami ruang tertentu dalam galaxy. Gaia tidak akan menggali soal itu saja, tetapi juga area yang belum pernah dijelajahi sebelumnya," Michael Perryman dari Universitas Princeton yang juga terlibat dalam misi Gaia.
Sejak diluncurkan, misi Gaia seharusnya menemukan sekitar 21 ribu planet alien dalam jangka waktu lima tahun. Menurut penelitan baru, apabila diperpanjang hingga 10 tahun, setidaknya sebanyak 70 ribu planet di luar tata surya yang ditemukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misi Gaia yang memakan biaya US$ 1 miliar itu beroperasi 1,5 juta kilometer dari Bumi dengan gravitasi stabil. Tempat tersebut dinamakan Earth-Sun Lagrange Point 2. Pesawat antariksa Gaia memiliki tujuan untuk mengamati dan mencatat 1 miliar bintang-bintang Bimasakti dan membantu peneliti membuat peta 3D secara rinci yang seharusnya memberi cahaya pada struktur dan evoulsi galaksi.
Namun, tugas 'pelacakan' tersebut seharusnya juga mengungkapkan keberadaan banyaknya planet alien dengan cara mencatat bagaimana cara gravitasi menyeret bintang-bintang.
Ahli astronomi berpendapat, rata-rata tiap bintang di Bimasakti memiliki setidaknya satu planet yang artinya galaksi mungkin berkerumun dengan lebih dari 100 miliar dunia alien.
"Ini bukan soal jumlah. Tiap planet akan menyampaikan beberapa rincian yang spesifik dan akan sangat menarik," ujar Perryman seperti dikutip dari
Live Science, Senin (10/11).
Perryman dan tim koleganya menginginkan ide yang lebih apik tentang jumlah dunia alien yang kira-kira Gaia akan temukan nantinya. Setelah menggabungkan sumber informasi seperti model komprehensif dari Bimsakti dan posisi planet, serta rincian kapabilitas misi Gaia, mereka sampai pada sebuah kalkulasi.
"Taksiran kami akan membantu para peneliti eksoplanet agar besiap diri. Kami akan menambah 20 ribu planet potensial demi melengkapi area baru dari penjelajahan luar angkasa," terang Perryman.
Studi Perryman dan timnya yang berjudul 'Astrometric exoplanet detection with Gaia', diterima untuk publikasi Astrophysical Journal
Dunia alien pertama sempat terlihat di sekitar bintang menyerupai matahari pada 1995 silam. Sejak saat itu, ahli astronomi menemukan hampir sebanyak 2.000 eksoplanet, di antaranya berkat bantuan teleskop Kepler milik NASA.