Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa jam lagi pesawat tanpa awak yang diluncurkan Badan Antariksa Eropa (ESA), Philae akan melakukan pendaratan di atas komet. Ini pertama kalinya dilakukan, dan masih tergantung dengan keadaan tempat pendaratan.
Menurut Direktur Penerbangan Rosetta, Andrea Accomazzo, berhasil atau tidaknya pendaratan Philae akan bergantung pada pemanfaatan gravitasi buatan yang ada pada Rosetta, pesawat induk yang akan membawa Philae.
Dalam membuat gravitasi ini, Rosetta melakukan sedikit manuver tertentu yang akan memberi tekanan sehingga pesawat lebih mudah melakukan pendaratan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gravity boost dengan manuver Rosetta akan menempatkan kami pada jalur yang benar," ujar Accomazzo dikutip dari Csmonitor.
"Sebelumnya Rosetta telah melakukan hal yang sama di Bumi dengan melakukan tiga kali manuver dan satu kali manuver di Mars untuk memanfaatkan massa planet," lanjutnya.
Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko yang akan menjadi tempat pendaratan Philae juga memiliki gaya gravitasi. Meskipun dengan angka yang rendah, gaya tarik yang dimiliki komet ini akan ikut berpengaruh pada proses pendaratan.
Misi pendaratan di atas komet merupakan hal yang telah lama direncanakan dan dianggap sangat penting karena menjadi kesempatan pertama untuk mengamati komet dari permukannya.
Seorang teknisi ESA, Laurence O'Rourke sebelumnya menyatakan bahwa tingkat keberhasilan misi tersebut hanya 70 persen mengingat berbagai kendala yang dihadapi untuk melakukan pendaratan.
Salah satunya adalah bentuk fisik komet yang menjadi tempat pendaratan memiliki permukaan yang tidak rata, penuh bebatuan besar.
"Ada banyak celah, kawah, bebatuan, dan daratan yang dilapisi kerikil dan bisa saja terguling. Komet memang memiliki struktur yang aneh,” lanjut O'Rourke dikutip dari CNN (12/11).
Pendaratan ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur kepadatan objek panas di permukaan orbit, medan magnet, gas, dan interaksi komet dengan angin matahari.
Misi Rosetta telah diluncurkan sejak 10 tahun lalu. Dalam misi ini, Rosetta juga telah melewati dua asteroid yaitu 2867 Steins pada 2008 dan 21 Lutetia pada 2010.