Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah unit bisnis ponsel dan layanan Nokia dibeli oleh Microsoft pada April 2014 lalu, banyak pertanyaan tentang kelangsungan Nokia Group dalam bisnis ponsel. Sejauh ini, perusahaan yang berbasis di Espoo, Finlandia, itu belum punya rencana lagi untuk masuk ke bisnis ponsel.
CEO Nokia, Rajeev Suri mengatakan, perusahaannya lebih memilih untuk menjual lisensi merek Nokia ke perusahaan lain ketimbang harus memulai sebuah bisnis
handset (perangkat elektronik portabel) baru.
Suri berkata mereka "Tidak mau kembali secara langsung ke pasar
handset." Tetapi di sisi lain Suri mengatakan "Merek ini akan kembali ke dunia konsumen."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merek Nokia masih sangat kuat dan kami melihat minat yang sangat besar untuk lisensi. Kami akan mengejar itu, dengan cara yang bijaksana dan penuh pertimbangan," kata Suri dalam acara jumpa analis di London, Inggris, Jumat (14/11).
Suri memang tidak menjelaskan secara detail soal model bisnis yang akan diterapkan Nokia dalam bisnis ponsel. Namun, ada kemungkinan Nokia menerapkan lisensi merek seperti Porsche Design yang dipakai untuk tipe ponsel.
Unit bisnis Nokia dibeli oleh Microsoft seharga US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 79 triliun dan mengubah nama unit bisnis menjadi Microsoft Mobile. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 5 miliar digelontorkan untuk membeli unit bisnis perangkat dan layanan Nokia, sementara US$ 2,2 miliar digunakan untuk membeli lisensi paten teknologi dan merek dagang ponsel Nokia selama 10 tahun.
Grup Nokia saat ini mengandalkan tiga unit bisnis yang tersisa, yaitu unit bisnis infrastruktur dan jaringan telekomunikasi (Nokia Solutions and Networks), layanan peta digital (Nokia Here), serta unit pengembangan teknologi dan lisensi paten (Advanced Technologies).
Pekan lalu Microsoft menghilangkan merek dagang Nokia pada seri ponsel Lumia yang berbasis Windows Phone. Kini, nama ponsel itu menjadi Microsoft Lumia.
Microsoft masih menggunakan merek dagang Nokia untuk ponsel fitur yang mengincar segmen pasar menengah ke bawah.