Jakarta, CNN Indonesia -- Lipan atau kelabang punya kaki yang jauh lebih banyak ketimbang manusia. Tapi ahli menemukan bahwa rantai DNA-nya ternyata jauh lebih pendek daripada manusia.
Sebagai contoh adalah lipan Eropa yang bernama
Strigamia maritima. Jumlah DNA-nya 15.000. Sedangkan DNA manusia sebanyak 22.000. Begitu hasil penelitian yang dimuat di jurnal PLOS Biology.
Lipan adalah artropoda, kelompok invertebrata yang mencakup laba-laba, serangga, dan
crustacea. Bersama kaki seribu, lipan masuk dalam kelas
Myriapoda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Myriapoda adalah satu dari sedikit artropoda yang belum diurutkan genomnya.
Yang mengejutkan, kata peneliti, ada gen yang hilang di tubuh lipan. Di antaranya adalah gen untuk menerima cahaya, seperti yang dimiliki satwa lain. Juga gen yang mengontrol jam biologis (
Circadian rhythms).
“
Strigamia hidup di bawah tanah dan tak punya mata, jadi tak mengherankan kalau banyak gen penerima cahaya hilang,” kata ahli zoologi, Michael Akam, dari Universitas Cambridge, Inggris.
Maka perilakunya adalah seperti bersembunyi dari cahaya. “Mereka pasti punya cara alternatif untuk mendeteksi saat mereka terekspos ke luar,” kata Akam.
Tak adanya gen jam biologis juga misterius. Akam memperkirakan lipan memakai sistem yang sama sekali berbeda dengan binatang lain.
Jam biologis adalah sistem dalam tubuh yang mengatur soal pola tidur, temperatur tubuh, metabolisme, tekanan darah, hormon, dan sebagainya.
Temuan gen lipan ini, kata Ariel Chipman, ilmuwan dari Hebrew University di Yerusalem, yang ikut meneliti gen lipan, akan memberikan jawaban teka-teki bagaimana hewan mengembangkan cara berevolusi yang berbeda-beda, ketika pindah dari perairan ke darat. (
Baca: Terekam, Ikan Iblis yang Misterius di Laut Dalam)