Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat Penjelajah Antariksa Sukses Uji Terbang Sebuah pesawat antariksa baru yang diberi nama Orion hasil pengembangan badan antariksa Amerika Serikat, NASA, sukses melakukan uji terbang pertama dan mendarat kembali di Bumi pada Jumat (5/12) waktu Florida, Amerika Serikat.
Orion meluncur pada pukul 07.05 waktu Florida dari fasilitas peluncuran roket Cape Canaveral Air Force Station di atas roket Delta IV Heavy.
Penerbangan uji coba Orion tanpa awak itu dinamakan Exploration Flight Test-1, bertujuan untuk mengetahui sistem kunci bagaimana Orion beroperasi pada lingkungan ruang angkasa yang liar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar tiga jam setelah peluncuran, Orion mencapai ketinggian 5.800 kilo meter di atas Bumi yang berarti 15 kali lebih tinggi dari posisi stasiun ruang angkasa internasional.
Setelah itu, Orion dikontrol kembali untuk kembali ke Bumi. Ia masuk ke atmosfer. Reuters melaporkan, panas yang dihasilkan ketika Orion menembus atmosfer mencapai 2.200 derajat Celcius dan mengalami gaya gravitas yang delapan kali lebih kuat dari Bumi.
Beberapa menit kemudian 11 parasut yang dibekali pada Orion terbuka untuk memperlambat laju terjun pesawat tersebut. Hingga akhirnya Orion mendarat dengan mulus di Samudera Pasifik dekat San Diego, California.
Dua kapal laut Amerika Serikat, kapal yang menyediakan dermaga, serta kapal penyalamat, membantu NASA dalam mengangkut kapsul Orion di lautan.
"Saya pikir ini adalah hari besar bagi dunia," kata Administrator NASA, Charles Bolden, sesaat sebelum peluncuran Orion.
NASA telah menghabiskan dana lebih dari $ 9 miliar untuk mengembangkan Orion yang dibangun oleh perusahaan dirgantara Lockheed Martin dan Boeing.
Orion bakal melakukan uji terbang kedua, yang juga tanpa awak, dalam waktu sekitar empat tahun kemudian.
Misi besar Orion akan dilaksanakan pada 2020 yang membawa dua astronot dalam penerbangan. NASA berambisi Orion bisa mendarat di bulan, planet Mars, hingga asteroid. Targetnya besarnya, mereka bisa menerbangkan awak ke jarak terjauh ruang angkasa yang belum pernah dicapai.
Peluncuran Orion sangat penting bagi NASA setelah badan antariksa Amerika Serikat ini menutup program Space Shuttle pada 2011. Sejak saat itu, Amerika Serikat bergantung dengan pesawat antariksa Soyuz buatan Rusia. NASA harus membayar US$ 70 juta agar seorang astronot dapat menaiki Soyuz menuju stasiun ruang angkasa internasional.