PENELITIAN MARITIM

Kapal Selam Nazi di Jawa, Benarkah Ada Dua yang Terkubur?

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 14:28 WIB
Kopaska TNI AL telah mencapai kapal selam Jerman yang terkubur di Laut Jawa. Tapi arkeolog juga pernah menemukan yang sama. Benarkah ada dua kapal?
Dok. TNI AL
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL telah melakukan penyelaman dan penyelidikan terhadap kapal selam NAZI yang tenggelam di perairan Pulau Karimunjawa.

Penyelaman yang dipimpin oleh Mayor Laut Yudo Ponco Ari, Komandan Detasemen III Kopaska Armatim Surabaya, itu telah menemukan kapal selam jenis U-Boat. Tapi penemuan itu ini bukan yang pertama kali?
 
Pusat Arkeolog Nasional sebelumnya sudah melakukan pencarian kapal selam itu pada 2013. Bersama sejumlah penyelam lokal, Pusat Arkeologi Nasional berhasil mencapai kapal bernama U-168.

Pihak Kopaska membenarkan hal itu. "Konon ada dua kapal selam yang tenggelam. Kami ingin berkoordinasi dengan mereka, apakah yang mereka temukan sama dengan yang kami temukan, atau memang betul ada dua kapal," kata Yudo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kopaska mengatakan belum bisa menetapkan apakah kapal selam yang mereka telusuri itu bernama U-168 atau bukan karena mereka sendiri belum menemukan bukti kuat.

Namun Yudo menekankan, bahwa U-boat tersebut sudah pasti berasal dari zaman Nazi pimpinan Hitler karena bukti yang tertera di balik piring-piring yang mereka temukan.
 
Diangkat atau Dibiarkan Terkubur di Laut?

Bagaimana 'nasib' dari bangkai kapal selam yang terkubur di dasar laut itu? Duta besar Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel  berujar, "Biarlah ini menjadi sebuah pemakaman yang harus dijaga."

Yudo juga mengungkapkan, selama belum ada perintah untuk mengangkat bangkai kapal tersebut dari pemerintah Jerman, mereka tidak akan melakukannya. Keputusan seputar tindak lanjut kapal selam itu diakuinya merupakan wewenang penuh pihak Jerman karena itu merupakan properti negara Jerman sendiri, walaupun kini mendiami lautan Indonesia.

"Ini akan menjadi heritage. Observasi boleh saja dilakukan, namun anggap saja ini sebuah makam pahlawan yang harus kita hormati," kata Menko Maritim Indroyono Soesilo.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER