SERANGAN SIBER

Pembangkit Nuklir Diretas, Korea Selatan Selidiki Korea Utara

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2014 10:19 WIB
Korea Selatan mengaku tidak mengabaikan keterlibatan Korea Utara dalam serangan siber yang meretas sistem komputer perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi di Fukushima, Jepang. (Reuters/Shizuo Kambayashi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan mengaku tidak mengabaikan keterlibatan Korea Utara dalam serangan siber yang meretas sistem komputer perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir. Seorang pejabat Korea Selatan juga mengatakan, negara telah meminta bantuan Amerika Serikat dalam penyelidikan ini.

Perusahaan Korea Hydro dan Nuclear Power (KHNP), yang mengoperasikan 23 reaktor nuklir di Korea Selatan, mengalami serangan siber pada Senin (22/12). Sejumlah data telah dicuri, namun pejabat di sana mengatakan data itu tidak krusial. Serangan ini juga disebut tidak berisiko pada keselamatan warga.

Setelah dilakukan penyelidikan awal, kejaksaan di Seoul mengatakan cara peretasan ini menunjukan kesamaan dengan serangan siber sebelumnya yang diduga berasal dari Korea Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak bisa mengesampingkan atau mengkonfirmasi keterlibatan Korea Utara sekarang, mengingat ada kesamaan pola kode penyerangan. Verifikasi akan memakan waktu lama," kata pejabat yang enggan disebut namanya tersebut.

Korea Selatan pun telah meminta bantuan Amerika Serikat (AS) dalam menyelidiki peretasan ini, terutama terkait pengakuan sebuah akun di Twitter yang mengklaim berada di balik serangan pembangkit nuklir Korea Selatan.

Pengguna itu mengaku sebagai ketua kelompok anti-nuklir yang berbasis di Hawaii. Ia menuntut agar operator menutup tiga reaktor nuklir dan mengancam akan mempublikasi dokumen milik operator jika permintaan tidak dipenuhi.

Saat ini, penegak hukum di Seoul sedang menyelidiki kebocoran data dari KHNP, termasuk cetak biru dari beberapa reaktor nuklir hingga data perkiraan radiasinya.

Pada 2013, Korea Selatan menuduh Korea Utara terlibat dalam serangkaian serangan siber yang ditujukan kepada bank dan lembaga penyiaran. Aktivis anti-nuklir di Korea Selatan juga telah memprotes penggunaan tenaga nuklir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER