Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya, Line memutuskan untuk merombak sejumlah direksi. Nama baru muncul sebagai CEO aplikasi pesan instan tersebut.
Saat ini Line dipimpin oleh Akira Morikawa yang baru saja memilih mundur sebagai CEO, namun tetap terlibat sebagai penasihat Line dalam beberapa tahun ke depan.
Nantinya posisi Morikawa sebagai CEO akan digantikan oleh Yakeshi Idezawa yang saat ini masih aktif sebagai Chief Operating Officer (COO) di Line. (Baca:
Line Kantongi 'Warisan' Nokia)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TechCrunch melaporkan, Idezawa ditunjuk sebagai CEO untuk sementara waktu sampai posisinya disetujui oleh pemegang saham dan dewan direksi selanjutnya pada rapat di bulan Maret 2015 mendatang.
Awalnya, Morikawa memimpin sebagai CEO raksasa internet asal Korea Naver yang berbasis di Jepang, NHN pada 2007 silam. Kemudian NHN Jepang memutar otak untuk menciptakan bisnis baru, maka muncullah Line yang masih dipimpin oleh Morikawa pada 2013.
Sejak itu, Morikawa bersikeras untuk menjadikan Line tak hanya besar di Jepang, namun juga di Amerika Serikat. Namun, cita-cita itu harus tertunda karena prioritas bisnis Line akan dilebarkan di kawasan Asia terlebih dahulu.
Saat ini, Line memiliki 500 juta pengguna terdaftar di mana 170 jutanya adalah pengguna aktif tiap bulan. Pasar dominan Line berada di Taiwan dan Thailand, serta sempat mengklaim Indonesia dan Spanyol menjadi negara yang berpotensi tinggi juga.
Morikawa kabarnya sempat menargetkan angka 1 miliar pengguna terdaftar pada akhir 2015 mendatang dan ingin menjadikan Line sebagai aplikasi pesan instan yang bisa bersaing di pasar global.