Jakarta, CNN Indonesia -- CEO AirAsia Tony Fernandes segera bertolak ke Surabaya setelah Badan SAR Nasional menemukan serpihan dari bagian pesawat AirAsia QZ8501 dan sejumlah jasad korban di perairan Selat Karimata pada Selasa (30/12).
"Saya bergegas ke Surabaya. Kami akan lakukan apapun yang bisa dilakukan di AirAsia," kicau Fernandes pada akun Twitter resminya pada pukul 15:12 WIB di hari yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fernandes diketahui berada di Jakarta sejak kemarin untuk menghadiri jumpa pers pada Senin malam.
Lelaki berusia 50 tahun itu juga sempat bertemu dengan keluarga dari awak, pilot, serta keluarga para penumpang pesawat QZ8501.
Fernandes juga menyatakan kepedihan hatinya melalui akun Twitternya tak lama setelah puing-puing dan beberapa jasad korban ditemukan.
"Hati saya sangat berduka untuk semua keluarga penumpang dalam QZ8501. Atas nama AirAsia saya ikut belasungkawa kepada semua. Kata-kata tidak dapat mengungkap penyesalan saya," tulisnya.
Di Surabaya, keluarga penumpang QZ8501 histeris begitu mendengar penjelasan Badan SAR Nasional via televisi bahwa serpihan yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun sudah pasti bagian dari pesawat QZ8501.
Presiden Joko Widodo juga berencana terbang ke Surabaya dan Pangkalan Bun dari Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
QZ8501 resmi ditemukan pada hari ketiga pencarian. Kepala Badan SAR Nasional, Marsdya TNI F. Henry Bambang Soelistyo, memerintahkan semua unsur tim pencari untuk berkumpul di titik penemuan guna mengevakuasi korban.
Tim juga menemukan benda terapung yang diduga pintu keluar darurat pesawat. Menurut Soelistyo, serpihan dan jasad itu berada di kedalaman 25 meter sampai 30 meter.
Semua temuan bakal dibawa ke Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, yang merupakan landasan terdekat dari lokasi temuan benda-benda maupun serpihan pesawat.