SERANGAN SIBER

Dibobol Peretas, Keuangan Sony Tak Goyah

Aditya Panji | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jan 2015 12:36 WIB
CEO Sony Kazuo Hirai mengatakan serangan siber yang diterima Sony Pictures Entertainment tidak memiliki dampak signifikan pada keuangan perusahaan.
CEO Sony Corp., Kazuo Hirai. (REUTERS/Kyodo)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Sony Kazuo Hirai mengatakan bahwa serangan siber yang diterima Sony Pictures Entertainment pada 24 November 2014 tidak memiliki dampak yang signifikan pada keuangan perusahaan.

Secara terpisah, Sony Pictures Entertainment mengatakan film The Interview telah menghasilkan pendapatan US$ 36 juta dengan penjualan dari online, kabel, dan satelit yang menyumbang US$ 31 juta dan diunduh sebanyak 4,3 juta kali antara 24 Desember 2014 sampai 4 Januari 2015.

Sementara penjualan dari bioskop di Amerika Utara menyumbang US$ 5 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hirai berkata pihaknya telah mengetahui dan menandatangani semua keputusan besar yang diambil Sony untuk melawan serangan siber ini, di mana pemerintah Amerika Serikat secara resmi mengatakan Korea Utara adalah dalang peretasan ini.

Sistem komputer Sony Pictures Entertainment lumpuh setelah diserang peretas yang mengecam perilisan film The Interview. Film ini menceritakan tentang dua orang jurnalis yang direkrut oleh CIA dengan misi membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, setelah ia memberi kesempatan wawancara dengan dua jurnalis tersebut.

Produksi film ini menghabiskan dana US$ 44 juta. Sementara biaya pemasaran menghabiskan dana US$ 30 juta sampai US$ 40 juta.

Sony mengaku beberapa jaringan bioskop besar menolak menayangkan The Interview karena ancaman dari para peretas jika film tersebut tetap ditayangkan.

Sementara bioskop yang tetap menayangkan The Interview, mengedepankan prinsip kebebasan berekspresi.

Sony pada mulanya membatalkan perilisan film ini setelah peretas melontarkan ancaman serius. Pembatalan ini menuai kritik dari selebritas Hollywood, bahkan Presiden AS Barack Obama.

Sony Pictures Entertainment mungkin memerlukan beberapa pekan lagi untuk memulihkan kembali jaringan komputer setelah menerima salah satu serangan yang paling merusak sepanjang sejarah perusahaan di Amerika Serikat. Korea Utara telah membantah berada di belakang serangan itu.

Tercatat, sebanyak lima film Sony yang belum rilis telah dicuri dan disebarkan di internet.

Daftar gaji 6.000 karyawan dan para petinggi Sony pun turut beredar. Data pribadi dari aktor dan praktisi film yang pernah bekerjasama dengan Sony juga ikut tersebar secara luas di dunia maya. (adt/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER