Jakarta, CNN Indonesia -- Badan pengawas siber Tiongkok, Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan pemerintah telah menutup 50 situs dan akun media sosial yang dianggap melanggar aturan nasional seperti mempublikasi konten pornografi sampai berita-berita politik yang dinilai sensitif.
Menurut laporan
Reuters, pemerintah Tiongkok menutup 17 laman publik di dalam aplikasi pesan instan WeChat, 24 situs web, dan 9 saluran atau kolom di berbagai situs.
Kantor berita
Xinhua asal Tiongkok mewartakan, mengatakan bahwa akun-akun WeChat sudah ditutup selama dua bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelanggaran lainnya yang dicatat oleh CAC adalah mempublikasikan informasi palsu dengan menyamar sebagai media atau pihak pemerintah untuk penipuan atau perjudian.
Juru bicara CAC, Jiang Jun menuturkan, CAC akan mempublikasikan daftar para pelanggar secara rutin.
CAC telah menutup hampir sebanyak 1,8 juta akun di jejaring sosial dan layanan pesan instan pada 2014 lalu sejak adanya peluncuran kampanye anti pornografi.
Sebelumnya, pemerintah Tiongkok sudah memblokir sejumlah layanan internet internasional populer seperti Google, Twitter, Facebook. YouTube, hingga Snapchat. Negara ini memiliki sistem sensor internet yang kuat, kerap disebut "Great Firewall of China."
(adt/eno)