INVESTASI

Xiaomi Beli Saham Pesaing Microsoft Office

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia
Senin, 19 Jan 2015 11:58 WIB
Xiaomi membeli 3 persen saham di Kingsoft senilai US$ 67,99 juta dari perusahaan Tencent Holdings. Kingsoft memiliki produk andalan aplikasi WPS Office.
Mantan eksekutif Google, Hugo Barra, memilih hengkang dari Google dan kini bekerja sebagai Vice President Global di Xiaomi. (REUTERS/Anindito Mukherjee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Xiaomi kembali melakukan ekspansi bisnis. Kali ini, mereka membeli sebagian kecil saham perusahaan publik Kingsoft Corp yang membuat aplikasi perkantoran WPS Office untuk menandingi Microsoft Office di ranah mobile.

Menurut laporan Reuters, Xiaomi membeli 3 persen saham di Kingsoft setara US$ 67,99 juta atau setara Rp 856 miliar dari perusahaan Tencent Holdings yang memiliki saham mayoritas di Kingsoft.

Menurut jadwal, transaksi pembeli saham ini bakal selesai pada 30 Januari mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada keterangan resmi mengenai alasan Xiaomi membeli perusahaan ini. Namun, pembelian ini diperkirakan akan dapat meningkatkan daya saing Xiaomi dalam menyediakan aplikasi perkantoran untuk penggunanya.

WPS Office, merupakan salah satu produk andalan Kingsoft. Aplikasi ini bisa digunakan untuk membuka dan mengolah dokumen Word, Excel, PowerPoint, dan membuka dokumen format PDF.

Pekan lalu, Vice President Global Xioami, Hugo Barra mengatakan bahwa perusahaan kini tengah fokus untuk melakukan investasi pada bisnis media dan konten karena berkaitan dengan bisnis utama Xiaomi, yaitu perangkat mobile.

Kingsoft sendiri diperkirakan akan mendapat keuntungan yang cukup besar atas kerja sama ini karena Xiaomi diprediksi bakal mempromosikan produk mereka.

Xiaomi sendiri tercatat sebagai perusahaan rintisan dengan nilai yang tinggi, sebesar US$ 45 miliar atau sekitar Rp 560,4 triliun setelah mendapat investasi putaran baru US$ 1,1 miliar dari sejumlah pemodal ventura.

Perusahaan asal Tiongkok ini mencatat pendapatan hingga US$ 11,97 miliar atau sekitar Rp 149,8 triliun. Angka ini meningkat hingga 135 persen dari tahun 2013. (adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER