Jakarta, CNN Indonesia -- Jejaring sosial Facebook mengumumkan mulai meminimalkan berita-berita bohong atau
hoax yang beredar di halaman kabar terbaru atau News Feed.
Hal ini diungkapkan oleh pemrogram peranti lunak Erich Owens dan pakar penelitian Udi Weinsberg di Facebook dalam blog resmi perusahaan. Mereka menulis, News Feed sejatinya menampilkan informasi yang penting dan memberi kabar terkini kepada teman, bukan untuk menyebarkan berita bohong.
"Baru-baru ini kami menambahkan pilihan untuk para pengguna agar bisa melaporkan berita palsu yang ada di News Feed. Hal ini sama seperti melaporkan publikasi sampah," tulis mereka pada Selasa (20/1) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Facebook, publikasi hoax ini meliputi konten yang berusaha menipu dan berita yang menyesatkan.
Data internal Facebook menunjukan, bahwa orang-orang cenderung bakal menghapus berita bohong ketika mendapat komentar dari teman yang mengatakan bahwa publikasi itu bohong.
"Pengguna sering berbagi kabar palsu dan kemudian memutuskan untuk menghapus publikasi asli mereka setelah sadar banyak orang yang merasa ditipu," tulis Facebook.
Selain laporan pernyataan bahwa berita tersebut adalah palsu, fitur baru di Facebook juga meminimalkan berita yang mengandung pornografi hingga berita yang menyinggung kepercayaan tertentu seperti halnya agama atau paham politik.
(adt)