Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus CEO perusahaan perangkat telekomunikasi Huawei, Ren Zhengfei, membantah perusahaannya melakukan penyadapan terhadap negara lain untuk kepentingan pemerintah Tiongkok.
Dilansir dari laporan situs ZDNet, Zhengfei mengatakan bahwa pihaknya berupaya menghilangkan anggapan bahwa Huawei dimanfaatkan oleh Beijing untuk memata-matai perusahaan Barat.
"Mengapa saya harus mengambil data orang lain? Siapa yang akan membayar saya untuk itu?" ujar Zhengfei dalam sebuah wawancara di World Economic Forum di Davos, Swiss.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lelaki berusia 70 tahun itu menambahkan, Huawei tidak pernah menerima tuntutan dari pemerintah Tiongkok untuk memata-matai negara Barat, khususnya Amerika Serikat.
"Kami tidak mungkin bisa masuk ke sistem lain," tuturnya.
Negara barat, terutama Amerika Serikat, menuding Huawei, ZTE, dan perusahaan teknologi asal Tiongkok lain, telah melakukan penyadapan dengan mencegat komunikasi warga negara dalam perangkat telekomunikasi.
Sejak saat itu, Huawei menghadapi pengawasan secara ketat di Inggris juga Australia yang menaruh curiga. Sejauh ini belum ada bukti konkret untuk memperkuat tudingan Huawei melakukan penyadapan.
(adt)