Ilmuwan Ciptakan Robot Kelelawar Vampir, untuk Misi Berbahaya

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jan 2015 10:57 WIB
Ilmuwan Swiss mengembangkan robot yang terinspirasi dari kelelawar. Robot yang bisa jalan dan terbang ini diciptakan untuk misi-misi berbahaya bagi manusia.
Robot kelelawar DALER (Dok. EPFL)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ini dia perpaduan antara bentuk kelelawar vampir, drone alias pesawat tanpa awak, dan robot. Ilmuwan dari Swiss telah mengembangkan sebuah robot drone berbentuk kelelawar yang diberi nama DALER alias Deployable Air-Land Exploration Robot.

DALER diciptakan oleh tim dari Laboratory of Intelligent Systems (LIS), Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL), dan National Centre of Competence in Research (NCCR) Robotics.

DALER memang belum bisa mendarat seperti kelelawar atau bergantung di dahan seperti binatang malam itu. Tapi ia memiliki rangka sayap yang bisa dilipat atau dikerutkan, seperti kelelawar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim pembuat DALER memakai bahan pelapis tubuh yang lembut untuk melindungi ‘anatomi’ robot itu. Bobotnya amat ringan, supaya si robot bisa berjalan atau terbang dengan mudah.

DALER memiliki kemampuan adaptasi pada lingkungan tertentu. Misalnya, saat hanya ada celah yang sempit, DALER bisa mengerutkan sayapnya supaya tubuhnya bisa masuk lewat celah itu.

Ludovic Daler dari LIS di Lausanne, Swiss, mengatakan sayap robot itu bisa dipakai untuk berjalan dan terbang. Saat berjalan, ada bilah-bilah kecil di ujung sayap yang berputar seperti roda yang membuat si robot bisa bergerak maju.

Pada situasi bencana misalnya, DALER bisa diterbangkan ke area yang sulit dijangkau oleh regu penolong. Robot ini bisa berjalan untuk melokalisir korban sehingga membantu regu penolong dalam menemukan korban.

Daler mengatakan, desain robot DALER itu terinspirasi kelelawar dari spesies Desmodus rotundus, salah satu jenis kelelawar vampir. “Morfologi sayapnya yang adaptif memungkinkan robot memodifikasi bentuk tubuhnya untuk efisiensi saat melakukan pergerakan terestrial,” kata dia.

Sementara itu, Evan Ackermann dari IEEE Spectrum, mengatakan robot pesawat tanpa awak itu terlihat menarik dari segala aspek. “Yang menarik dari mobilitas di darat adalah robot bersayap itu bisa mendarat, melakukan orientasi ulang dirinya, dan terbang lagi,“ katanya.

Daler mengatakan, pengembangan lebih lanjut pada robot DALER itu adalah memungkinkannya melayang dan take-off secara otomatis dari permukaan tanah, supaya robot itu bisa kembali ke pangkalan setelah menjalankan misinya.

Robot DALER ini mampu terbang dengan kecepatan 20 meter per detik dan merangkak secepat 6 centimeter per detik. Meski begitu, diharapkan DALER dapat berperan dalam penanganan bencana alam atau bahkan dalam misi antariksa.

Ini bukan kali pertama ilmuwan terinspirasi dari satwa dalam mengembangkan sebuah teknologi robotika. Sebelumnya sudah ada cheetah dan ular. Bagaimana ceritanya? Ikut laporan khusus CNN Indonesia hari ini.

[Gambas:Youtube]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER