Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga pusat informasi jaringan internet Tiongkok (China Internet Network Information Center/CNNIC) melaporkan bahwa jumlah pengguna internet di negara tersebut telah mencapai 649 juta pada akhir 2014 dan 557 juta di antara mengakses internet dari perangkat mobile seperti ponsel pintar dan tablet.
Laporan ini menandakan ada pertumbuhan pengguna internet sebanyak 11,4 persen dibandingkan tahun 2013, sekaligus menjadikan Tiongkok sebagai pasar potensial untuk para produsen perangkat mobile.
Dengan angka tersebut, maka tingkat penetrasi internet di Tiongkok menjadi 47,9 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Tiongkok Perlahan Usir Teknologi Asing di Sektor BankNamun, penting untuk dicatat bahwa laporan CNNIC tidak memisahkan para pengguna ponsel pintar yang mengakses internet melalui jenis kartu SIM, karena ponsel dengan kartu SIM ganda sangat populer di Tiongkok.
Jumlah 557 juta tersebut menggarisbawahi pentingnya peran Tiongkok bagi para manufaktur perangkat keras sebagai pasar ponsel pintar terbesar di dunia. Apalagi mengingat Tiongkok baru-baru ini menyetir pendapatan menakjubkan bagi penjualan produk iPhone dari Apple.
Baca juga:
Di Indonesia, Komputer Kalah Jauh dari TabletCNNIC menyatakan, aplikasi pesan instan seperti WeChat masih menjadi yang terpopuler di Tiongkok dan ada sekitar 90,6 persen pengguna ponsel pintar pasti memakai aplikasi pesan instan. Aplikasi pemesanan wisata juga tercatat menjadi kategori yang mengalami pertumbuhan cepat, yakni mencapai 194,6 persen dari tahun 2013.
Sementara aplikasi perbankan dan pembayaran online masing-masing tumbuh sebanyak 69,2 persen dan 73,2 persen.
Baca juga:
iPhone Laris di Tiongkok, Apple Kantongi Rp 201 TriliunMasyarakat Tiongkok tercatat gemar menggunakan jasa online-to-offline (O2O) sebesar 39,2 persen. Layanan O2O ini termasuk jasa pengiriman barang atau pesanan tiket, dan CNNIC mencatat bahwa sektor pelayanan medis dan ruamh tangga akan mengalami pertumbuhan potensial.
Sejauh ini pengguna internet terbanyak di Tiongkok berasal dari kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen.
(adt/eno)