Jakarta, CNN Indonesia -- Pengelola aplikasi jaringan transportasi Uber akan menambah dua fitur baru di aplikasinya, yaitu tombol panik dan fitur "Share my ETA" pada 11 Februari mendatang sebagai upaya meningkatkan keamanan di India.
Dari laporan situs
TechCrunch, Uber mengumumkan dua fitur baru tersebut setelah sumber berita Times of India mewartakan bahwa Departemen Transportation Mumbai mempertimbangkan akan melarang layanan Uber.
Pemerintah kala itu dilaporkan tak senang dengan tanggapan perwakilan Uber dalam berbagai pertemuan untuk mengukur keselamatan penumpang. Times of India juga melaporkan bahwa pemerintah setempat merasa Uber enggan memasang tombol panik fisik di dalam mobil pengemudi yang jadi mitra Uber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uber berargumen bahwa dengan mewajibkan pemasangan tombol panik fisik bisa membingungkan para sopir karena mereka menggunakan banyak layanan aplikasi taksi. Jika tombol fisik itu menghubungkan hanya satu aplikasi taksi, maka akan banyak tombol di dalam mobil. Uber menilai hal itu akan tidak efektif.
Uber akhirnya mengajukan opsi pemasangan satu tombol panik dalam aplikasi yang menghubungkan mobil kepada aparat kepolisian lokal.
Uber juga menyelesaikan kesalahpahaman tentang kebijakan keamanan dengan cara melakukan pengecekan lebih ketat terhadap latar belakang sopir dan membentuk tim tanggap darurat.
Fitur baru tersebut dijanjikan bakal tersedia juga secara global, namun India menjadi salah satu negara prioritas utama dalam peningkatan keamanan karena ada insiden pemerkosaan pada Desember 2014.
Sementara itu, fitur Share my ETA memungkinkan pengguna berbagi informasi lokasi perjalanan secara rinci kepada lima orang terdekatnya.
Regulator transportasi Mumbai menegaskan bahwa izin layanan Uber di kota itu akan diberikan jika mereka memasang fitur yang mengutamakan keselamatan penumpang.