Peretas Kini Incar Sektor Kesehatan

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 14:26 WIB
Dunia kesehatan ternyata menjadi sasaran empuk bagi peretas. Sejumlah pakar keamanan memperingatkan informasi pribadi bisa dicolong dari sektor kesehatan.
Peretas semakin suka mencuri informasi pribadi dari perusahaan kesehatan dan asuransi (Thinsktock/Hlib Shabashnyi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pakar keamanan memprediksi bahwa kriminal di dunia siber akan semakin meningkat dan 2015 akan menjadi tahun peretasan bagi industri kesehatan di Amerika Serikat.

Kantor berita Reuters mewartakan, pakar keamanan sedang memperingatkan bahwa para peretas semakin tertarik mencuri informasi pribadi dari perusahaan asuransi dan kesehatan.

Perusahaan asuransi kesehatan ternama di AS, Anthem Inc., pada pekan lalu mengungkapkan ada pembobolan database yang berisi hampir 80 juta catatan informasi. Hal itu mendorong diberlakukannya investigasi oleh otoritas federal dan negara setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang merasa bahwa ini akan menjadi tahun pembobolan industri medis," ujar Dave Kennedy selaku eksekutif perusahaan konsultasi keamanan TrustedSEC.

Selama satu dekade belakangan, tindak kriminal siber biasanya fokus pada serangan bank dan toko ritel untuk mencuri data keuangan, termasuk kredensial perbankan online dan nomor kartu pembayaran. Namun, seiring peningkatan keamanan kini penggunaan nomor kartu kredit curian menjadi semakin sulit.

Hal itulah yang diyakini Kennedy para pelaku peretasan beralih ke sektor yang tingkat keamanannya lebih lemah, yaitu sektor medis. Terlebih, jumlah data kesehatan digital semakin bertambah.

Pencurian data kesehatan bisa dimanfaatkan sebagai alat penipuan untuk mendapatkan layanan medis dan resep obat, serta mencuri identitas dan kejahatan finansial lainnya.

"Nama, alamat, identitas sosial dan medis adalah faktor yang sangat mudah untuk diuangkan secara cepat," kata Bob Gregg, CEO perusahaan peranti lunak proteksi identitas, ID Experts.

Pakar keamanan menghimbau untuk secara berkala meningkatkan program sekuritas teknologi informasi (TI) dan menerapkan proteksi untuk data informasi yang ada.
(tyo/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER