Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pengguna layanan
internet banking KlikBCA telah menjadi korban pencurian uang. Belasan juta raib dalam sekejap akibat program jahat komputer atau populer disebut
malware.
Pakar antivirus dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyebutkan sedikitnya ada tiga orang yang menjadi korban
malware tersebut, salah satunya mengalami kerugian hingga Rp 13 juta.
"Kemungkinan komputer korban terkena
malware Zeus," kata Alfons, saat dihubungi
CNN Indonesia, Kamis (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malware Zeus merupakan salah satu program jahat yang dirancang untuk menyerang transaksi perbankan melalui internet, versi baru aplikasi ini yang bernama GameOver Zeus yang diketahui banyak beredar di Indonesia.
Untuk kasus korban KlikBCA, pengguna layanan internet tersebut akan menjumpai sebuah
pop-up saat mengunjungi klikbca.com. Menu tersebut meminta pengguna untuk melakukan sinkronisasi token.
Pengguna yang terkecoh dan mengikuti perintah yang tercantum pada
pop-up tersebut, secara tak sadar sedang melakuan transaksi perbankan. Tetapi sebenarnya, itu merupakan bagian awal dari aksi penipuan perbankan secara digital. (Baca:
Mengupas Cara Kerja Malware Pencuri Uang)
"Untuk situs KlikBCA sebenarnya aman, yang terserang itu
browser komputer korban. Bisa jadi mereka terkena Zeus, atau
add-on 'Gadis Mabuk' di Firefox," kata Alfons.
Terkait soal
malware pencuri uang, sebelumnya program jahat ini dilaporkan telah menimbulkan kerugian hingga US$ 100 juta. Aplikasi ini dibuat oleh peretas Rusia bernama Evgeniy Bogachev yang saat ini menjadi buronan paling dicari oleh FBI. Bahkan pemerintah AS, rela memberikan hadiah US$ 3 juta bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi keberadaan dirinya
"Tapi untuk kasus ini (KlikBCA) saya yakin orang lokal juga terlibat," jelas Alfons.
 Tampilan iklan pop-up sinkronisasi token palsu (dok. Vaksincom) |
(adt/eno)