Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Regulasti Telekomunikasi Indonesia (BRTI) pada Jumat (13/3) akan meminta hasil investigasi internal dari operator telekomunikasi di Indonesia terkait isu penyadapan kartu SIM seluler buatan produsen Gemalto yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat.
Anggota Komisioner BRTI, Sigit Puspito Wigati, mengatakan bahwa pihaknya akan meminta laporan dari semua operator yang memakai kartu SIM buatan Gemalto. "Semua operator yang pakai SIM Gemalto," jelasnya saat dihubungi
CNN Indonesia, Kamis (12/3).
Tetapi, Sigit tidak menyebut secara rinci nama operator seluler yang memakai kartu SIM Gemalto. Menurut rencana, Senin pekan depan BRTI akan membahas hasil laporan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Kartu SIM Telkomsel dan Indosat Dibuat GemaltoDari laporan tersebut, pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya agar menghindarkan diri dari penyadapan di kemudian hari.
Division Head Public Relations Indosat, Adrian Prasanto, mengatakan pihaknya telah menyiapkan laporan investigasi internal untuk diserahkan esok kepada BRTI.
Isu penyadapan kartu SIM buatan Gemalto oleh pemerintah Amerika Serikat, datang dari pembocor rahasia Edward Snowden yang merupakan mantan karyawan badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA).
Dalam dokumen yang ia bocorkan pada Februari lalu, disebut bahwa NSA dan badan intelijen Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ), berhasil membobol enkripsi kartu SIM Gemalto. Dengan membobol sistem keamanan, maka peretas dapat memantau aktivitas panggilan telepon, pesan singkat, bahkan email para pengguna kartu SIM seluler.
Selain kartu SIM untuk telepon seluler, Gemalto juga membuat cip untuk kartu kredit.
Dua operator seluler besar di Indonesia, yaitu Telkomsel dan Indosat, mengaku memakai kartu SIM dari Gemalto. XL Axiata mengaku memakai kartu SIM buatan Bluefish Singapore, CSL dan Pura.
Perusahaan Gemalto sendiri, yang berbasis di Amsterdam, Belanda, secara terbuka mengaku bahwa sistem mereka mungkin telah diserang oleh NSA dan GHCQ pada 2010 dan 2011. Chief Executive Gemalto Oliver Piou, berkata, serangan mungkin terjadi tetapi itu tidak bisa mencuri kunci enkripsi kartu SIM mereka.
Baca juga:
Gemalto Akui Kartu SIM Buatannya Disadap AS (adt/eno)