Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan mantan pemrogram peranti lunak Twitter bernama Tina Huang, mengajukan gugatan bersama
(class action) kepada Twitter yang memprotes proses promosi perusahaan yang dinilai diskriminasi gender karena lebih mengutamakan laki-laki.
Gugatan ini diajukan Huang pada Kamis (19/3) di San Francisco, California, AS. Huang mengklaim Twitter telah mengabaikan proses promosinya dan ia telah mengeluhkan hal itu kepada perusahaan.
Manajemen tingkat atas Twitter, yang sebagian besar adalah laki-laki, bertanggungjawab atas semua keputusan perekrutan dan promosi yang dinilai Huang cenderung mendukung laki-laki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Promosi untuk posisi pemrogram senior di Twitter didasarkan pada penilaian subjektif oleh komite dan tergantung pada manajemen atas di Twitter, dan ini didominasi laki-laki. Penilaian ini tercemar dengan prasangka sadar atau tidak sadar dan stereotip berbasis gender, yang menjelaskan mengapa begitu sedikit karyawan perempuan di Twitter yang maju ke posisi senior dan pemimpin," tulis Huang dalam gugatannya, seperti dikutip dari
The Verge.Huan tercatat bekerja di Twitter pada Oktober 2009 sampai Juni 2014.
Seorang juru bicara Twitter mengatakan, Huang telah mengundurkan diri secara sukarela setelah para pemimpin mencoba membujuknya untuk tetap berada di perusahaan.
"Dia tidak dipecat. Twitter sangat berkomitmen menjadi tempat kerja yang beragam dan saling mendukung, dan kami percaya fakta-fakta menunjukkan Huang diperlakukan dengan adil," ujar juru bicara Twitter.
(adt/eno)