Demi 4G LTE, Operator Hati-hati Menata Frekuensi 1.800 MHz

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mar 2015 13:10 WIB
Operator seluler berharap jaringan 4G LTE di spektrum 1.800 MHz bisa terealisasi tahun ini, namun mereka melakukan harus melakukan penataan secara hati-hati.
Telkomsel bersama operator seluler lain membicarakan skenario penataan ulang spektrum 1.800 MHz agar bisa maksimal dimanfaatkan untuk 4G LTE. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menkominfo Rudiantara sudah menandatangani Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2015 tentang kebijakan tata ulang pita spektrum frekuensi 1.800 MHz tak serta merta membuat eksekusinya mudah dilakukan. Ternyata ada pendapat yang berbeda mengenai tata caranya.

Sebelumnya Dirjen Sumber Daya dan Pos Informatika Muhammad Budi Setiawan menegaskan bahwa hasil kesepakatan menempatkan kanal yang ditempati oleh empat operator, Telkomsel, Xl, Hutchinson 3 dan Indosat, diatur secara berdampingan.

Komposisinya terdiri dari XL, Tri, Indosat, dan Telkomsel. Agar 4G LTE bisa berjalan lancar maka penataan dilakukan per daerah yang dimulai dari Papua karena jumlah pelanggan selulernya masih sedikit. (Baca: Tata Ulang Frekuensi 4G LTE Dimulai dari Papua)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun itu ternyata bukan cara yang mutlak, kendati sebelumnya para operator sudah urun rembug kenyataanya masih belum menemukan titik terang.

Hal ini juga ditegaskan oleh Division Head Network Optimization Indosat, Joko Riswadi, merupakan salah satu perwakilan Indosat yang terlibat dalam diskusi tata ulang spektrum 1.800 MHz.

 "Semua operator sedang merancang skenario agar migrasi bisa jalan lancar dan pelanggan tidak merasa terganggu," ujar Joko dalam acara uji jaringan Indosat di Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.  (Baca: Operator Bersatu Benahi Frekuensi 1.800 MHz)

Dalam perjalanannya, diskusi tersebut masih belum menemukan jalan tengah yang terbaik. Karena diungkap oleh Vice President LTE XL Axiata, Pantro Pander Silitonga, penataan tata ulang frekuensi di 1.800 MHz, membutuhkan proses yang cukup lama.

"Masalah metode yang digunakan tiap operator tidak selalu sama, itu yang bikin lama. Tapi kami sudah berdiskusi dan bisa dibilang sudah sepakat soal daerah yang bisa menjangkau jaringan 4G," kata Pantro, awal pekan lalu. (Baca: XL Berharap 4G LTE 1.800 MHz Komersial Tahun Ini)

Perbedaan persepsi ini juga yang tersirat dikatakan oleh Telkomsel, melalui Presiden Direktur Ririek Ardiansyah. Dia mengatakan ini bukan kompetisi nasional yang harus kejar-kejaran, namun bisa dinikmati secara bersama.

"Kita mengejar kualitas daripada mengorbankan pelanggan. Nanti kalau buru-buru bagaimana dengan QoS-nya (Quality of Service)," kata Ririek.

"Telkomsel menginginkan yang cepat, berkualitas dan murah. Penataan mubazir kalau bermasalah. Empat operator ini punya ego masing-masing, dan benar kita sudah bertemu dengan Kominfo, ini cukup complicated."

Telkomsel tentu ingin berhati-hati, pasalnya spektrum 1.800 MHz digunakan juga untuk jaringan 2G yang pelanggannya masih tinggi. Tercatat ada 90 juta pelanggan dari total 150 juta pelanggan yang masih berada di jaringan tersebut.

Di frekuensi 1.800 MHz, Telkomsel dan XL masing-masing mempunyai sumber daya 22,5 MHz, Indosat 20 MHz, sedangkan Tri yang paling kecil, 10 MHz.

Sementara saat ditanya kapan 4G LTE bisa dikomersialkan, Ririek gamblang menyebut bisa dikejar hingga akhir tahun 2015. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER