'Kirim Manusia ke Planet Mars Tak Butuh Biaya Besar'

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 16:33 WIB
Biaya besar untuk mengirim manusia ke Mars dinilai bakal jadi hambatan utama Mars One. Tapi organisasi nirlaba itu ternyata punya padangan yang berbeda.
Jakarta, CNN Indonesia -- Misi pengiriman manusia ke planet Mars yang dicanangkan oleh organisasi nirlaba asal Belanda, Mars One dinilai mustahil dilakukan, terlebih dari aspek anggaran yang dianggap terlalu sedikit. Namun orang nomer satu di organisasi organisasi itu punya penilain berbeda.

CEO Mars One, Bas Lansdorp menekankan bahwa misi yang mereka buat berbeda dengan badan antariksa lainnya, termasuk NASA. Sehingga biaya yang diperlukan tak seperti organisasi raksasa itu.

Badan antariksa Amerika Serikat, NASA memperkirakan biaya penjejalahan ke Mars minimal US$ 35 miliar atau sekitar Rp 459 triliun. Sementara biaya yang ditargetkan Mars One hanya US$ 6 miliar atau sekitar Rp 78 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat juga: Penakluk Bulan Dukung Perjalanan ke Planet Mars

"Misi Mars One sangat berbeda. Kami merancang misi pemukiman permanen di Mars, jadi misi ini hanya sekali perjalanan. Kami tak perlu memikirkan perjalanan pulang ke Bumi. Sementara NASA pasti butuh perencanaannya yang lebih kompleks karena harus memikirkan perjalanan balik ke 'rumah' di Bumi," ujar Lansdorp dalam sebuah pernyataan di situs resmi Mars One.

Ia menjelaskan, perjalanan pulang ke Bumi membutuhkan roket lebih besar yang fungsinya sama seperti pengangkutan menuju Mars. Angka US$ 6 miliar diakui Lansdorp berasal dari diskusi bersama perusahaan penerbangan antariksa dari berbagai negara. Pihak Mars One sangat percaya diri biaya tersebut akan cukup.

Lansdorp juga menyadari bahwa misi Mars One agak sedikit lebih 'mudah' ketimbang misi NASA yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa betul-betul mempersiapkan perjalanan awak manusia ke Mars.

Sejauh ini, pihaknya mengaku sudah berhasil melakukan beberapa pencapaian, di antaranya kontrak pertama dengan Paragon Space Development Corporation untuk sistem penopang hidup di Mars dan kontrak dengan perusahaan penerbangan antariksa Lockheed Martin.

Mars One juga mengklaim sudah berhasil menggaet sejumlah orang ke dalam dewan penasihatnya, salah satunya eks ketua teknisi NASA, Mason Peck.

Mungkin aspek yang sama dengan NASA yang diterapkan oleh Mars One adalah proses penyaringan kandidat. Mars One 'mencontek' proses tersebut dari cara NASA mengecek para astronautnya.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER