Jakarta, CNN Indonesia -- Perjalanan BlackBerry masih terseok-seok, kendati mendapatkan kenyataan menyenangkan bahwa perusahaan ini masih bisa sukses mendapatkan keuntungan bersih.
Dalam sebuah laporan, BlackBerrry mampu mencatatkan keuntungan sebesar US$ 28 juta atau setara Rp 363 miliar. Sementara saham mereka juga naik 3 persen dengan hargam per lembarnya US$0.05
Kendati masih bisa mendapatkan keuntungan bersih, BlackBerry hanya mampu membukukan pendapatan sebesar US$660 juta di triwulan terakhir kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka tersebut tentu saja meleset dari yang diprediksikan oleh pengamat yang mengira BlackBerry mampu meraih pendapatan sebesar US$ 768 juta atau turun dari kuartal yang sama tahun sebelumnya sebanyak US$ 976 juta.
Fakta pahit yang harus mereka terima ada, BlackBerry hanya mampu menjual 1,3 juta unit di di kuartal terakhir. Jauh dibandingkan dengan iPhone yang sudah terjual 74 juta sampai Desember 2014 lalu. Demikian yang dikutip dari Mashable.
Pengamat mengatakan bahwa ini adalah tugas berat CEO BlackBerry Jhon Chen untuk meyakini konsumen untuk membeli perangkat
mobile miliknya.
Ya, memang apapun sudah dilakukan oleh BlackBerry. Termasuk saat meluncurkan BlackBerry Classic, yang mengembalikan fitur trackpad di OS BlackBerry 10.
Di ajang Mobile World Congress (MWC) 2015 di Barcelona, Spanyol, BlackBerry mengumumkan BlackBerry Leap dan rencana menghadirkan BlackBerry dengan layar melengkung seperti Samsung Galaxy S6 Edge.
(tyo/tyo)